Royal Wisdom, Koleksi Spiritualis dari Iwan Tirta Private Collection
Di balik cantiknya lembaran kain batik karya Iwan Tirta, tersimpan sebuah cerita hubungan manusia dengan penciptanya.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jakarta,
Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM
Di balik cantiknya lembaran kain batik tersimpan sebuah cerita hubungan manusia dengan penciptanya.
Inilah yang disampaikan oleh "Royal Wisdow", sebuah koleksi terbaru dari Iwan Tirta Private Collection. (simak foto-foto karya Iwan Tirta)
Tidak banyak orang yang tahu kalau batik dulunya dibuat sebagai refleksi komunikasi manusia terhadap Yang Maha Kuasa. Begitu kata Era Soekamto selaku creative director Iwan Tirta Private Collection saat acara pembukaan butik terbaru Iwan Tirta di Senayan City, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Dalam acara eksklusif yang juga TRIBUNnews.com hadiri tersebut, Era menampilkan 14 look dari koleksi "Royal Wisdom".
"Dulu, batik dibuat sebagai psiko komunikasi masyarakat. Ini seperti theological cultural mereka. Inilah yang ingin saya angkat lewat Royal Wisdom," kata Era.
Menurutnya, pengenalan esensi batik ini seolah merefleksikan keinginan maestro batik Iwan Tirta yang ingin mengenalkan berdasarkan sejarahnya.
Beberapa motif penuh makna religi yang Era angkat di antaranya modang parang kemitir, saunggaling, kawung, dan truntum.
"Modang kemitir itu berbentuk parang atau keris. Dalam budaya Jawa Kuno, keris memiliki filosofi ida pinggala yang adalah energi manusia untuk mencapai Tuhannya," kata Era.
Motif modang tersebut terlukis dengan manisnya di atas terang bulan atau "kosongan" yang berbentuk cocktail dress bersiluet A nan simpel dan elegan.
Sementara motif Kawung yang sarat dengan repetisi motif merepresentasikan cahaya yang terpancar saat seseorang bermeditasi.
Kisah kesetiaan seorang ratu terhadap suami yang menduakannya tergambarkan dalam motif truntum yang identik dengan motif mikroskopik. "Alkisah sang ratu melakukan istiqomah dengan membatik yang terinspirasi dari hasil meditasinya," ungkap Era.
Di tangan dingin Era, kain-kain cantik tersebut disulap menjadi busana-busana modern seperti cocktail dress, gaun malam, dengan siluet simpel namun tetap elegan.
"Busana bersiluet simpel dapat menonjolkan sisi inner beauty Perempuan Indonesia," ujar Era.