Rahasia di Balik Kesuksesan Brand Tommy Hilfiger
Memulai karir sejak umur 18 tahun, desainer kelahiran New York, AS, 61 tahun lalu itu telah menelurkan produk fashion dalam berbagai brand
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Nama Tommy Hilfiger mungkin tidak asing lagi bagi Anda para pecinta fashion.
Memulai karir sejak umur 18 tahun, desainer kelahiran New York, AS, 61 tahun lalu itu telah menelurkan produk fashion dalam berbagai brand yang cukup sukses di dunia.
Butik-butiknya bisa Anda temukan di hampir seluruh penjuru dunia, termasuk Jakarta.
Dikenal dengan ciri khas desain yang kasual, diangkat dari busana bergaya formal (preppy) orang Amerika dan Inggris, Tommy berbagi kunci kesuksesannya.
"Menyalahi aturan" menjadi kunci kesuksesan ayah lima anak itu.
"Autentisitas. Gaya preppy orang Inggris adalah orisinalnya. Lalu kami kreasikan. Kami menyalahi aturan preppy dengan membuatnya lebih kasual," ujar Tommy seperti dikutip Tribunnews.com kutip dari FemaleFirst.co.uk.
Perpaduan tersebut, menurutnya, melahirkan kesan konservatif di musim tertentu, namun berkesan edgy di musim lainnya.
Seperti yang ia buat untuk koleksi musim semi-panas 2013 (ditampilkan di New York Fashion Week Oktober lalu).
Untuk busana perempuan, Tommy membuat stelan yang terdiri dari kemeja, celana panjang, dan jas.
Kesan kasual hadir lewat motif garis, dan penggunaan warna-warna bernuansa nautical seperti putih, biru dan merah. Motif garis memang cukup mendominasi koleksinya itu.
"Saya selalu mempunyai feeling yang kuat terhadap motif garis. Sepertinya terasa cocok untuk musim ini," ungkapnya.