Lima Topik Obrolan yang Tak Pantas Dilontarkan di Depan Teman Anak Kita
Ini lima topik obrolan yang tidak pantas dibahas di depan sahabat-sahabat anak kita.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin kita termasuk ibu yang sering menemani anak-anak saat sedang jalan atau bermain dengan teman-temannya.
Sedekat apa pun hubungan kita dengan teman anak kita itu, bukan mustahil suatu ketika kita bisa mengatakan sesuatu yang menyakit hati teman anak tersebut.
"Hal ini bisa dikarenakan kita terbiasa mengatakan hal itu kepada anak sendiri, sehingga tidak sadar menyatakannya juga pada temannya. Atau, kebanyakan juga terjadi karena kita kurang mengenal baik orangtua dari teman anak kita," kata Michele Borba, EdD, penulis buku The Big Book of Parenting Solutions.
Sebelum ada teman anak kita datang bermain ke rumah, tidak ada salahnya jika kita sedikit melakukan "eksperimen" dengan mengamati pola asuh orangtua lain terhadap anaknya saat berada di tempat umum.
Misalnya, apa yang biasanya dibicarakan saat makan bersama. Dengan begitu kita akan bisa memahami teman anak kita dengan lebih baik. Selain itu, sebaiknya hindari juga mengatakan hal-hal berikut ini pada teman-teman anak:
1. Membahas dan membandingkan perkembangan fisik anak dengan temannya
Ketika anak kita dan temannya sedang saling menjelek-jelekkan aspek fisik (yang sebenarnya dalam konteks bercanda), sebaiknya kita tidak lantas berkomentar seperti, "Tidak apa-apa pendek. Mungkin kamu perkembangannya terlambat.
Nanti juga kamu akan tinggi, kok." Meski tujuan kita ini untuk menenangkan, teman anak lebih cenderung berfokus pada sisi negatifnya. Bahwa dia sekarang pendek dan ada yang tidak beres sehingga perkembangannya terlambat.
"Lebih baik Anda tidak ikut berkomentar seputar penampilan fisik anak-anak itu atau mengalihkan pembicaraan, misalnya dengan menawarkan makanan," kata Denene Millner, pendiri blog My Brown Baby.
2. Menghukum teman anak yang berbuat nakal di rumah kita
Beda keluarga, beda aturan. Saat teman anak sedang bermain di rumah kita dan melakukan sesuatu yang dianggap tidak sejalan dengan aturan di rumah, sebaiknya jangan lantas marah-marah.
"Meski Anda marah sekali karena teman main anak berlaku tidak sopan atau mendorong anak Anda, jangan menghukum dia, berteriak, atau menunjukkan kemarahan," saran Borba.
Sebaliknya, jelaskan dengan tenang aturan yang berlaku di rumah kita (misalnya, "Kalau di sini tidak boleh main dorong-dorongan, lho. Soalnya berbahaya.").
Kemudian ajak anak-anak untuk beristirahat sebentar dari aktivitas yang dilakukan. Atau, minta anak kita untuk menjelaskan apa aturan yang berlaku di rumah. Ini bisa membantu mengasah jiwa kepemimpinannya.