Kuliner Indonesia Enak-enak, Tapi Kalah Promosi Dibanding Malaysia
Kuliner khas Indonesia sebenarnya unggul dari sisi rasa enaknya tapi kalau promosi dibanding Malaysia. Ini penyebabnya.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bondan Winarno, penikmat kuliner & presenter acara kuliner, menyayangkan sikap pemerintah yang tidak mendukung perkembangan kuliner sebagai diplomasi budaya.
Ia pernah alami hal ini ketika melakukan promosi ke luar negara. Termasuk ketika mengikuti street & culinary festival di Singapura beberapa waktu lalu.
"Ketika itu saya memberikan proposal atas 20 makanan tradisional ke festival singapura, namun mereka tidak memberikan respon akhirnya 5 makanan tradisional saja yang kita sertakan tanpa bantuan pemerintah," katanya di Jakarta, Minggu (22/9/2013).
Selain itu, Bondan melanjutkan selama ini pemerintah juga masih kalah dengan negara tetangga, Malaysia yang mengembangkan kuliner sabagai national heritage. Sampai-sampai beberapa makanan Indonesia dijiplak oleh Malaysia.
"Malaysia lebih peduli dengan masalah kuliner, berbeda dengan kita, tetapi kita patut berbangga karena artinya kuliner kita diakui di dunia internasional," katanya.
Namun ia mengakui, untuk mengembangkan persoalan kuliner, ia mengaku, sangat sulit. Karena menurutnya ada berbagai macam masakan tradisional di berbagai daerah yang bisa dikembangkan dan membutuhkan dukungan pemerintah daerah.
"Satu daerah ada banyak potensi kuliner yang bisa dikembangkan sayang jika hal ini tidak diketahui wisatawan mancanegara dan lokal, dan pemerintah daerah juga tampak tidak terlalu mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat," katanya.