Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Ingin Liburan Tambah Cantik? Yuk Coba Koleksi Batik Parang Karya Edward Hutabarat

Berlibur dengan busana berbahan batik? Kenapa tidak. Ingin mencoba?

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ingin Liburan Tambah Cantik? Yuk Coba Koleksi Batik Parang Karya Edward Hutabarat
TRIBUN JAKARTA/DANIEL NGANTUNG
Koleksi The Parang rancangan Edward Hutabarat ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2014, Senin (21/10/2013). Tribun Jakarta/Daniel Ngantung 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berlibur dengan busana berbahan batik? Kenapa tidak. Ingin mencoba?

Desainer kondang Edward Hutabarat menampilkan sisi kecantikan ini pada koleksi terbaru lini keduanya, Part One Edward Hutabarat, di hari ketiga Jakarta Fashion Week 2014, Senin (21/10/2013).

Bila biasanya batik identik dengan busana-busana formal, lewat rancangan desainer yang akrab disapa Edo itu untuk kali ini tampil sebaliknya.

Bertemakan "The Parang", peragaan dibuka dengan pilihan busana kasual berpalet alam seperti jumpsuit dan ensemble bersiluet swimsuit bermodel backless yang terbuat dari batik asli motif parang.

Model backless sengaja ditampilkan Edward untuk menekankan fungsi busana tersebut sebagai busana pelesiran. Oversized bag, topi anyaman, dan sunglasses koleksi Celine dan Saint Laurent dari Optik Melawai kian menekankan kesan pelesiran.

"Saya mau pada saat orang mendengar Indonesia, mereka langsung berpikir tentang batik, musim panas, pasar tradisional sandal jepit, kacamata hitam, dan yacht. Ready for holiday," ujar alumni Lomba Perancang Mode 1980 itu.

Berita Rekomendasi

Bagi Edo, batik adalah kain Indonesia yang identik dengan musim panas. Batik cocok diolah menjadi busana-busana ringan namun tetap elegan untuk dikenakan saat berlibur di lokasi-lokasi eksotis di Indonesia, atau di Milan atau New York saat musim panas.

Setelah busana pelesiran, barulah Edo menyuguhkan parang dalam pilihan busana formal. Baby doll siluet A, terusan dengan rok flare, berikut variasi coat adalah beberapa yang disuguhkan. Tak hanya parang semata, hadir pula motif batik lainnya motif flora dan fauna khas Pekalongan serta motif polkadot dan batik.

Namun, motif polkadot atau garis hanya dijadikan sebagai aksen saja, misal pada garis leher atau keliman sehingga kain batik tetap menjadi primadona.

Peragaan busana "The Parang" ini dipersembahkan oleh Majalah Dewi. Diungkapkan oleh Pemimpin Redaksi Majalah Dewi Ni Luh Sekar, Edo dan Majalah Dewi memiliki semangat yang sama yaitu memajukan mode Tanah Air dengan kebudayaan sendiri.

"Bang Edo adalah desainer yang senantiasa mengangkat keindahan wastra Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga dengan budayanya sendiri. Itu mengapa Dewi dengan bangga mempersembahkan sebuah show tunggal untuk Bang Edo," ujar Ni Luh.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas