Usia 30 Bukan 'Deadline' Menikah Bagi Wanita, Ini Alasannya
Usia 30 bukanlah 'deadline menikah' bagi wanita. Karena itu tetaplah menikmati hidup.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Bulan Maret tahun depan, aktris Olivia Wilde memasuki usianya yang ke-30 tahun. Sama seperti wanita pada umumnya aktris yang membintangi film Rush dan juga serial televisi ini pun mengalami rasa cemas.
Ia mengaku takut kulit mulai keriput, muka yang tak lagi kencang dan cantik, atau teman-teman yang sudah hampir semuanya menikah, dan kekhawatiran lainnya. Namun, seiring itu ia juga menyadari, tidak ada yang perlu ditakuti, dan mestinya dihadapi dengan senang hati. Kenapa? Berikut alasannya.
- Percaya usia 30 tahun bisa jadi usia terbaik untuk meraih sesuatu.
Einstein menemukan teori relativitas di usia 30, Emily Bonte menuliskan Wuthering Futering Heights di usia yang sama. Namun di luar itu semua, yakinkan pada diri sendiri, apa yang ingin orang lain ketahui tentang diri Anda setelah tiada. Apakah menjadi peraih Nobel namun menjadi gila karena terlalu terobsesi? Atau jadi orang baik saja dan membuat orang lain bahagia.
- Rawat muka.
Jangan karena bertambah usia lalu lupa merawat diri. Biasakan minum air putih yang banyak, tidur yang cukup dan tidak perlu memaksakan diri melakukan tindakan kecantikan yang justru pada akhirnya berdampak buruk.
- Liburan dan lakukan traveling.
Bisa jadi ini saatnya membuat kejutan untuk diri sendiri dengan memesan tiket perjalanan lalu pergi begitu saja. Minta cuti dari pekejaan dan lakukan di menit-menit terakhir. Pergi menuju negara yang paling Anda inginkan.
- Jangan putus asa lalu menerima lamaran pria yang belum lama dikenal.
Lebih sering hadir di pesta perkawinan teman bukan berarti itu memacu diri Anda untuk juga segera menikah. Gunakan waku sebaik-baiknya untuk mendapatkan dan mengenal pria yang tepat.
- Jangan merasa terburu ingin punya anak.
Jika ada yang bilang usia melahirkan baiknya di usia muda, bukan berarti lalu memaksakan diri ingin segera punya anak. Karena proses ini begitu penting dan baiknya dilakukan dalam keadaan siap dan waktu yang tepat.
- Jadi lebih bijak.
Jika di usia 20-an mengenal dan membuat salah mungkin masih dimaklumi, namun di usia 30 tahun seharusnya Anda menjadi lebih matang. Berbusanalah dengan pantas dan jangan seperti anak remaja.
- Pelajari keahlian baru.
Jangan menutup diri dan merasa pasrah pada keadaan. Coba lihat sekeliling dan pelajari keahlian baru.
- Jangan terhambat karena masa lalu.
Bayangkan jika dalam salah satu perjalanan, bagasi Anda hilang begitu saja. Jangan sedih itu tandanya waktu untuk berbelanja. Jadi, go shopping.
Intinya memasuki usia 30 tahun, tetaplah menjadi diri sendiri dan nikmati hidup.
Rahman Indra/ Lusia Kus Anna/ Sumber : Glamour