Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Produk Kosmetika Tertentu Sesumbar 'Bebas Merkuri' di Kemasannya, Ternyata Beracun!

Produk kosmetik tertentu mencantumkan sesumbar 'bebas merkuri dan hidrokuinon', ternyata setelah diuji di laboratorium terbukti beracun !!

Penulis: Agung Budi Santoso
zoom-in Produk Kosmetika Tertentu Sesumbar 'Bebas Merkuri' di Kemasannya, Ternyata Beracun!
TRIBUNNEWS.COM/ AGUNG BUDI SANTOSO
Menguji tingkat aman pakai sejumlah produk kosmetik di Laboratorium PT Sucofindo di Cibitung, Bekasi. 

Penasaran dengan tingkat keamanan dari bahan-bahan kosmetik pemutih, Tribun akhirnya membawa enam sampel kosmetik berbagai kelas harga yang terbilang laris-manis itu. Yakni merek W, V, F, O, S dan B itu ke Sucofindo Pharmaceutical Laboratories di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, pada 25 Maret 2014 lalu.

Di laboratorium ini tersedia perangkat penelitian dan pengujian yang cukup lengkap, tak hanya sebatas produk kosmetik. Ada juga pengujian tingkat keamanan produk mainan anak-anak, helm pengaman kepala, obat-obatan, makanan dan minuman, pengujian untuk pangan organik dan seabrek lainnya.

Ternyata untuk pengujian kosmetik, tidak cukup sehari. "Paling tidak tiga hari,” kata Drs Adisam, ZN, Msi, dari laboratorium Sucofindo yang menerima kehadiran Tribun. Untuk memberi keleluasaan dan kecermatan penelitian, Tribun baru mengambil data hasil pengujian enam sampel kosmetik itu pada Rabu, 2 April 2014 alias sekitar seminggu setelah sampel diserahkan.

Hasilnya? Mengejutkan! Dua dari enam sampel yang diuji ternyata mengandung racun kimia berbahaya dengan kandungan tinggi. Yang satu mereknya tidak terkenal tapi berani sesumbar bebas merkuri dan hidrokuinon.  Itu adalah merek dengan Inisial 'F.’

Satunya lagi merek yang amat terkenal yakni berinisial 'V.’ Ini produk yang sudah lama diproduksi, lama beredar di masyarakat, tapi sudah tidak gencar dipromosikan.  

Pada kosmetik 'F’ terbukti mengandung racun kimia merkuri sebesar 0,11 persen dan hidrokuinon 0,13 persen. Sementara pada kosmetik 'V’ terkandung racun hidrokuinon sebesar 0,15 persen.

"Itu angka yang sangat tinggi. Praktis, risikonya juga tinggi. Sebab, merkuri dan hidrokuinon itu sama sekali tidak boleh ada dalam kosmetik. Tidak ada toleransinya!" tegas Drs Adisam, ZN, Msi, dari laboratorium Sucofindo, saat menjelaskan hasil uji laboratorium.

BERITA TERKAIT

Kesimpulannya, ternyata bukan hanya kosmetik 'kelas bawah’ saja yang berisiko mengandung racun kimia. Pada kosmetik papan atas (bermerek terkenal) pun terbukti ada yang tidak aman pakai juga. Meski dalam konteks ini, tentu tidak bisa dipukul rata.

Uji kandungan zat berbahaya pada beberapa merek kosmetik di Laboratorium PT Sucofindo Laboratories di Bekasi, Jawa Barat.
Uji kandungan zat berbahaya pada beberapa merek kosmetik di Laboratorium PT Sucofindo Laboratories di Bekasi, Jawa Barat. (TRIBUNNEWS.COM/ AGUNG BUDI SANTOSO)

Risiko Sakit Liver, Kanker Kulit Hingga Cacat Janin

Memang, apa sih bahaya merkuri dan hidrokuinon? Tribunnews.com lantas mencari orang yang tepat untuk menjelaskan pertanyaan ini. Dan orang itu adalah Dr Luluk Maya Savira, seorang dokter ahli bidang kecantikan wajah, dari sebuah klinik kecantikan di kawasan elit di Kuningan, Jakarta.

"Saya juga punya koleksi kosmetik abal-abal, ” cerita Dr Luluk Maya Savira. Dari koleksi kosmetik bermasalah itu, Luluk menjelaskan dan memberikan warning (peringatan) kepada pelanggannya agar waspada dalam memilih kosmetik. Cukup banyak yang aman pakai, tapi tidak bisa dipungkiri, cukup banyak pula yang berisiko.

Yang pasti, dari pengamatannya, memang kaum wanita cukup banyak yang tidak sabaran dalam mencari cara mempercantik diri. Tak heran, banyak yang terjerat pada ketergantungan memakai kosmetik mengandung merkuri tinggi.

"Memang merkuri itu pemutih wajah yang paling instan dalam memutihkan wajah, tapi  sangat berbahaya, tidak hanya bagi kulit wajah, bahkan organ tubuh kita,”  kata Luluk.

Ia bertutur, mercuri alias Hg, termasuk golongan logam berat yang dapat menyebabkan flek kehitaman pada wajah. Sialnya kalau sudah flek sulit diperbaiki. Lebih berisiko lagi, merkuri yang terserap dalam kulit bisa mencemari darah hingga berisiko pada organ liver (hati).

"Selain itu, merkuri juga bisa memicu kanker kulit. Bahkan pada wanita hamil dapat menyebabkan kecacatan pada janin,” ujar Luluk.

Sementara hidrokuinon risikonya tak jauh beda dari merkuri. Sifatnya bisa mencerahkan kulit, tapi lama-lama timbul flek hitam yang sulit dipulihkan. Ia mengakui, banyak sekali kosmetik pemutih mengandung hidrokuinon dosis tinggi.

"Padahal yang diizinkan itu adalah hidrokuinon dengan dosis maksimal 4 persen, itu pun harus  melalui resep dokter,” kata Luluk. Dosis dengan toleransi tak lebih 4 persen itu pun penggunaannya bukan untuk kosmetik tapi pengobatan flek pada kulit atau melasma.

Hm, ngeri bukan? Karena itu, waspada dan teliti saat memilih kosmetik yang aman!

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas