Siasat Liburan Asyik Nan Hemat: Bertukar Rumah dengan Sahabat!
Liburan ke luar negeri atau luar kota menjadi murah meriah dengan siasat: Bertukar rumah dengan sahabat!
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Mungkin Anda pernah berpikir untuk berlibur di luar negeri dan tinggal di rumah salah satu keluarga di sana. Begitu pula sebaliknya, rumah Anda dipinjam untuk liburan. Liburan jadi lebih hemat biaya.
Di negeri kita, liburan semacam itu memang kurang lazim. Sulit mengulik informasi tentang aktivitas yang menyenangkan sekaligus dapat menghemat biaya hotel tersebut. Padahal di luar negeri, hal semacam ini sudah biasa, bahkan sudah berjalan bertahun-tahun. Ada orang yang bertukar rumah demi liburan murah.
Dalam buku Tinggal dan Bekerja di Amerika yang diterjemahkan dari Live & Work in America (Steve Mills, 2010) tukar-menukar rumah merupakan program saling berbagi: Anda di Indonesia dan sebuah keluarga di AS ingin saling bertukar tempat tinggal dalam sebuah waktu tertentu.
Aktivitas tukar-menukar rumah ini persis seperti kisah di film komedi romantis The Holiday (Nancy Meyers, 2006).
Semua fasilitas di rumah bisa dipakai
The Holiday bercerita tentang tukar-menukar rumah antara Amanda Woods (Cameron Diaz) dengan Iris Simpkins (Kate Winslet). Amanda adalah pemilik perusahaan yang memproduksi trailer film dan tinggal di sebuah kawasan mewah di Los Angeles. Sedangkan Iris, editor kolom tentang kemasyarakatan di The Daily Telegraph, yang tinggal di sebuah rumah mungil di Inggris.
Dikisahkan, Iris baru saja patah hati setelah mengetahui pacarnya bertunangan dengan perempuan lain. Sementara Amanda juga mendapati pacarnya berselingkuh. Ia patah hati dan ingin berlibur buat menghilangkan galau hatinya.
Lewat situs International Home Exchange Network (www.homeexchange.com), keduanya lalu bertukar rumah. Perusahaan ini bukan fiktif, karena di dunia nyata juga tercatat sebagai salah satu perusahaan yang baik untuk program pertukaran rumah di AS.
Kelucuan terjadi setelah keduanya saling bertukar rumah selama dua pekan. Di rumah Amanda, Iris mendapat banyak pengalaman baru dengan segala kemewahan rumah itu.
Sementara rumah Iris di Inggris, bagi Amanda sangatlah sederhana. Seperti layaknya rumah di pedesaan, Iris memiliki perapian besar yang bagus. Lantai rumahnya terbuat dari batu alam sementara dindingnya terbuat dari kayu.
Lama-lama Amanda merasa jenuh karena rumah Iris begitu sederhana, televisi pun tidak ada. Namun selama dua pekan, mereka juga bisa berinteraksi dengan para tetangga, teman, bahkan saudara masing-masing pemilik rumah. Keduanya jadi tidak galau lagi.