Marista Santividiya Belum Setenar Yongki Komaladi, Tapi Ini yang Khas Dari Rancangan Sepatunya
Nama Marista Santividiya memang belum setenar Yongki Komaladi. Tapi inilah yang khas dari desain sepatu bikinannya.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di jajaran perancang sepatu yang masih segelintir di Tanah Air, nama Marista Santividiya memang belum setenar Yongki Komaladi.
Namun melihat koleksi terbaru rancangannya yang bertajuk Lè Tropique, dapat ditarik kesimpulan, Marista akan memberi warna tersendiri di dunia mode melalui kreasi sepatu yang unik.
Koleksi Lè Tropique boleh dibilang koleksi yang cukup spesial bagi sang desainer. Ini adalah koleksi pertamanya yang ditampilkan dalam sebuah peragaan tunggal selama hampir empat tahun berkarier sebagai desainer sepatu secara profesional.
"Aku butuh waktu bertahun-tahun untuk meyakinkan diriku bahwa sepatu rancanganku siap diperkenalkan kepada khalayak yang lebih luas," ujar Marista saat temu media sebelum peragaannya di Hotel Grand Kemang, Rabu (21/5/2014).
Kariernya sebagai desainer sepatu sebetulnya sudah dimulai sejak 10 tahun lalu. Saat itu sembari mengisi waktu senggangnya selepas lulus Fakultas Ekonomi Trisakti Jakarta, ia iseng membantu bisnis sepatu milik nenek dan ibunya.
Tak dapat dielak, Marista terpincut untuk mendalami bisnis ini. Tak lama kemudian ia merantau ke Roma, Italia untuk belajar seluk beluk desain dan bisnis sepatu di Instituto Europeo di Design
"Karena saya berprinsip, bila terjun dalam suatu bidang perlu totalitas," katanya yang ditemui tampak sederhana namun elegan dalam balutan sheath dress hitam.
Tak usai di situ, ia kembali mendalami ilmu mendesain di Ars Sutoria, Milan.
Lulus pada 2010, ia mencoba untuk "mandiri" - lepas dari bayang-bayang nenek dan ibu - dengan mulai melayani pesanan khusus Respon yang diterima cukup baik.
Beberapa kali ia diminta untuk mendukung peragaan busana sejumlah desainer busana kondang Tanah Air melalui kreasi sepatunya.
Setahun kemudian, lahirlah label Marista Santividya (lini pertama) dan Shunique (lini kedua). Namun ia belum memiliki "nyali" untuk mengenalkannya kepada publik.
Hingga akhirnya mendapat motivasi dari beberapa desainer, Marista pun merasa percaya diri untuk membawa labelnya ke hadapan publik. Era Soekamto, Creative Director Iwan Tirta Private Collection yang juga Kepala Humas Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), disebutnya sebagai salah satu sosok yang tiada henti memotivasi untuk go public.
Langkahnya sebagai desainer profesional semakin mantap dengan dibukanya butik dua lantai yang bernama SHOE etc (dibaca: syu.i.ti.si) miliknya di kawasan Kemang.
Klik di sini! - Berita dan gosip terpanas selebritis, hari ini!
Klik di sini - Foto-foto selebritis keren dan terkini, hari ini !
Klik di sini - Artikel-artikel asyik seputar gaya hidup masa kini