Gurihnya Soto Cak Choirul Menggoda Pramugari dan Pilot
Sensasi rasa dari soto daging atau soto buntut khas Madura tidak ada habisnya untuk diceritakan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sensasi rasa dari soto daging atau soto buntut khas Madura tidak ada habisnya untuk diceritakan.
Nah, bagi pencinta soto madura ini belum lengkap bila tidak mencoba soto daging yang dipadukan dengan buntut olahan Cak Choirul di Semambung Sedati, Sidoarjo.
Cukup mudah untuk menemukan warung soto ini, berada di ujung Jalan Mandala, Semambung sekitar 4 kilometer dari Aloha arah ke Bandara Juanda.
Warung soto daging dan buntut Cak Choirul hanyalah warung biasa, sederhana. Hanya ada beberapa deret meja kursi panjang namun pelanggannya harus antri untuk mendapat layanan soto khas Madura ini.
Pada jam jam sibuk pada pagi hari atau jam istirahat kerja Choirul akan berkutat dengan sibuknya di balik dandang besar yang berisi kuah dan daging soto.
Meskipun rasanya sama, ada beberapa pilihan pada menu soto ini, yakni soto daging biasa, soto daging istimewa, soto iga dan soto buntut.
"Terserah mau pesan yang mana ada beberapa pilihan daging," kata Choirul yang menyiapkan setumpuk mangkok yang siap untuk dituang kuah panas.
Seporsi soto Choirul yang asli Bangkalan Madura ini akan disajikan dengan nasi khas yang dibungkus daun pisang.
Untuk seporsi soto daging biasa ia membandrol seharga Rp 15 ribu, untuk soto daging istimewa dihargai Rp 20 ribu, sedang untuk soto buntut ia mematok harga Rp 30 ribu.
Meskipun beda isi, tapi kuah soto daging ini sama tak mengurangi rasa sedap dan sensasi soto Madura.
Bila soto daging biasa diberi taburan bawang merah goreng tapi soto buntut di sini diberi taburan bawang putih goreng yang menambah cita rasa gurih sotonya.
Karena itu gurih dan sedapnya soto buntut Cak Choirul ini tak kalah lezatnya dengan sop buntut.
Toh, meski berada di kawasan pinggiran, soto daging dan buntut Madura Cak Choirul tetap membuat siapa saja yang pernah mencobanya akan kembali ketagihan.
Bukan hanya warga Surabaya atau Sidoarjo saja yang kerap datang ke warung soto ini, tapi pelanggannya juga banyak dari kalangan pramugari dan pilot pesawat.
Kebetulan memang warung soto ini berada di akses jalan menuju Bandara Juanda."Banyak pramugari dan pilot juga yang makan disini," ujar Choirul.
Selain itu pelangganya juga banyak yang berasal dari luar Jawa seperti Jakarta, Kalimantan dan daerah lainnya.
"Mereka ini kalau lagi berada di Surabaya selalu mampir ke sini," jelasnya.
Jangan kuatir untuk kehabisan karena Choirul sudah menyiapkan menu soto ini untuk satu hari penuh, warung ini buka mulai pukul 06.00 hingga tutup pukul 22.00.
Tak heran dalam sehari ia bisa menghabiskan sekitar 100 kilogram buntut dan 40 kilogram daging.