Agar si Kecil Nyaman Belajar Mengenal Warna
Di usia sekitar 2-3 tahunan umumnya anak sudah bisa mengenal warna. Hanya saja, ia baru bisa menyebutkan warna alias penamaannya saja (naming)
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Di usia sekitar 2-3 tahunan umumnya anak sudah bisa mengenal warna. Hanya saja, ia baru bisa menyebutkan warna alias penamaannya saja (naming), seperti biru, merah, putih dan sebagainya. Namun kemampuan asosiasinya belum benar.
Jadi, kalau ditanya warna suatu benda belum tentu dia tahu dengan benar. Anak usia ini hanya mengandalkan root memory (memori dasar) saat mengenal warna seperti halnya hafalan. Itu sebabnya, sebagai orangtua harus tahu cara mengenalkan warna pada anak dengan benar.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengenalkan warna pada anak:
* Cara mengenalkan warna pada anak bisa dengan menunjukkan pada anak suatu objek sekaligus katakan warnanya. Misal, "Langit itu biru," sambil orangtua menunjuk ke arah langit. Jika sering dilakukan asosiasi semacam ini, anak pun akan menjadi familiar.
* Sering-seringlah menyelipkan konsep warna dalam setiap pembicaraan. Misal, "Dek, tolong ambilkan rok Mama ya. Tuh yang warna putih di atas tempat tidur." Inilah Cara mengenalkan warna pada anak yang sangat efektif.
* Ajarkan mengenalkan warna sambil bermain. Jangan pernah paksa anak belajar sambil duduk serius lalu menyebutkan ini putih, merah, biru, hijau dan seterusnya. Cara seperti ini hanya akan membuat anak tidak betah, karena kemampuan mengingatnya untuk mengasosiasikan warna masih terbatas.
* Hindari pertanyaan semisal, "Ayo, ini warna apa?" Pembelajaran mengenalkan warna ini kurang nyaman bagi anak. Orangtua bisa mengatakan, "Coba kamu ambil bola warna merah." Kalaupun ingin menggunakan pertanyaan, ajukan pertanyaan yang membuat anak menentukan pilihan. Contohnya, "Mana warna merah yang lebih tua? Mana warna merah yang lebih muda?"
* Orangtua harus kreatif bagaimana cara mengenalkan warna pada anak. Kalau kebetulan anak diajak ke resto, tanyakan warna apa yang ada di logo resto tersebut. Selanjutnya sambil menikmati jus, Anda bisa memberi masukan dengan mengatakan umpamanya, "Jus semangka merah ini untukmu. Jus avokad yang hijau untuk ayah." Cara ini akan merangsang sekaligus mengasah kemampuan anak untuk berpikir divergen. Dengan kata lain, anak dirangsang secara kreatif untuk mencari sebanyak mungkin jawaban atas satu masalah/pertanyaan.
Sudah siap mengenalkan warna dengan menyenangkan pada anak?