Bang Merdi Menyulap Tas Noken Khas Suku Pedalaman Papua Jadi Dress
Sedekade sudah desainer mode Merdi Sihombing mengeksplorasi tenun dalam setiap karyanya.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sedekade sudah desainer mode Merdi Sihombing mengeksplorasi tenun dalam setiap karyanya.
Untuk merayakan perjalanannya itu, Bang Merdi, begitu ia akrab disapa, menggelar pameran kecil di Alun-Alun Grand Indonesia, 9 Agustus - 1 September 2014. Tak hanya itu, Merdi juga meluncurkan buku "Perjalanan Tenun Merdi Sihombing", Selasa (12/8/2014).
Salah satu karya yang dipamerkan adalah dress yang terbuat dari noken khas Papua. Di tempat asalnya, Papua, noken merupakan tas rajut yang biasanya dipakai suku pedalaman.
"Saya ingin memberi nilai tambah pada kreasi masyarakat suku pedalaman," ujar Bang Merdi usai peluncuran bukunya.
Idenya bermula dari keinginan Merdi untuk mempertahankan keberagaman Indonesia yang masyarakat Papua sumbangkan melalui penampilannya.
"Saya heran kenapa pemerintah mau membuat masyarakat Indonesia menjadi seragam. Kalau memang masyarakat Papua memang tidak pakai baju yah biarkan saja. Kalau mau dipakaikan baju yah saya kasih alternatifnya, yaitu baju noken," cerita Merdi.
Noken terbuat dari serat anggrek liar. Merdi menceritakan tak butuh waktu yang cukup lama untuk membuat sebuah tas noken.
Ia mengaku sempat mengalami kendala untuk mengenalkan konsep desain yang baru kepada para perajin noken.
"Cukup lama bagi para perajin untuk menyesuaikan diri. Butuh kesabaran. Di sini saya belajar mengalahkan ego. Bila berhasil, saya bisa mengajarkan perajin untuk mengalahkan ego mereka," ujar desainer lulusan Esmod Jakarta itu.
Untuk sementara ini, dress noken yang dipamerkan tak dijual. Ia ingin kembali mengembangkan komsep desainnya. Rencana Merdi, yang dulu lebih fokus melayani pesanan, akan memasarkan dress noken saat rencananya masuk ke pasar ritel terwujud.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.