Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Yuk, Cegah Kekerasan Seksual Anak dengan KUHP

Cara praktis sebagai orangtua untuk mencegah kekerasan seksual terjadi terhadap anak. Orangtua perlu menerapkan tips praktis yaitu “KUHP”

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Yuk, Cegah Kekerasan Seksual Anak dengan KUHP
Istimewa
Psikolog Bertha Sekunda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di berbagai lingkungan, bahkan lingkungan pendidikan formal di sekolah, membuat sebagian orangtua trauma dan membutuhkan berbagai terapi untuk mengobati trauma anak dan orangtua agar sembuh dari rasa sakit yang dialaminya. Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Hal-hal berikut ini adalah cara praktis sebagai orangtua untuk mencegah kekerasan seksual terjadi terhadap anak. Orangtua perlu menerapkan tips praktis yaitu “KUHP” berikut ini:

1. K : Komunikasi
Kegiatan ini menjadi hal rutin yang bisa menjadi wadah untuk mengetahui keadaan anak setiap harinya. Yang dimaksud komunikasi bukan hanya saat orangtua bertanya dan anak menjawab. Tetapi anak juga dibangkitkan rasa ingin bercerita kepada orangtua meskipun tidak ditanya. Mengawali komunikasi bisa dari bermacam-macam cara, misalnya orangtua menceritakan lebih dulu tentang pengalamannya hari ini, lalu anak diajak secara aktif menceritakan kegiatannya juga. Hingga hal ini menjadi suatu kebiasaan dan pada akhirnya komunikasi menjadi kebutuhan utama anak setiap harinya.

2. U: Underwear Rule diterapkan
Aturan tentang apa yang harus dilakukan pada organ tubuh yang ditutup dengan Underwear perlu diterapkan. Orangtua melakukan metode “Talk Pantss” yang sudah dikenal di seluruh dunia, untuk kemudian disampaikan ke anak dengan terbuka dan konsisten. Selengkapnya tentang “Talk Pantss” ada dibawah ini.

3. H: Hargai perasaan dan pengalaman anaknya
Saat pulang sekolah atau kegiatan dimana saja, pertanyaan yang biasa disampaikan orangtua adalah “Belajar apa tadi di sekolah” atau hal-hal yang berbau logika. Baiknya tanyakan juga perasaan anak hari itu dengan bertanya misalnya “Apakah kamu senang hari ini? Apa yang membuatmu senang?”. Setelah anak bercerita, apapun ceritanya, terimalah. Hargai perasaannya terhadap apa yang dialami. Dengan menghargai perasannya, maka anak menjadi lebih percaya terhadap orangtua, dan akan menceritakan apa saja yang dialaminya di luar rumah, tanpa ditanya.

4. P: Peka
Percayalah pada intuisi Anda sebagai orangtua. Jika Anda mengamati anak Anda setiap hari, maka Anda akan lebih sensitive terhadap setiap perubahan yang terjadi. Coba amati jika ada perbedaan dari setiap sikap, bicara, tingkah laku, kondisi badan anak, coba cermati. Tanyakan pada anak jika ada perbedaan yang signifikan dengan cara yang lembut dan tidak terkesan menginterogasi.
Seperti kebanyakan Underwear Rule yang sudah diterapkan di seluruh bagian dunia dan menjadi bagian dari kegiatan parenting, metode yang sudah banyak dikenal adalah Talk PANTSS.

Lalu apa yang dimaksud Talk PANTSS. Talk PANTS itu adalah :

BERITA TERKAIT

P : Private
Hal-hal yang menjadi privasi, pertahankan untuk tetap menjadi privasi. Ganti baju di kolam renang, mall, ataupun di tempat umum yang lain, mempunyai aturan yang sama, meskipun usia anak masih batita ataupun bayi. Tidak ada yang salah membiasakan berganti baju di ruang tertutup, meskipun anak masih dibawah umur 3 tahun. Kita tidak tahu siapa yang di sekitar kita, dan tidak ingin mendapatkan dampak dari hal-hal yang masih bisa kita atasi.

A : Always remember
Selalu ingatkan pada anak, bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri. Mereka yang punya hak dan wewenang untuk melindungi tubuh mereka dari sentuhan-sentuhan yang membahayakan.

N : NO means NO
Anak diajarkan untuk berkata “Tidak” jika ada orang lain yang mencoba bernegosiasi untuk menyentuh badan yang tertutup underwear.

T : Talk
Anak diajak untuk secara aktif membicarakan apa yang membuat sedih dan senang, terlebih terkait dengan pengalamannya.

S : SPEAK UP
Anak dilatih untuk berbicara, atau berteriak tanpa ragu jika ada yang mengganggu atau memaksanya melakukan perbuatan yang tidak benar. Anak bisa mengenal perbuatan yang tidak benar, jika ia dibiasakan melakukan hal-hal yang benar dirumah. Misalnya, saat anak dibiasakan berganti baju dengan pintu tertutup, maka saat pintu terbuka di tempat umum, ia akan merasa kurang nyaman, dan menyampaikan perasaannya.

S : SENTUHAN
Anak dilatih untuk mengetahui bagian tubuh yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh orang lain. Misalnya yang boleh disentuh adalah bahu ke atas dan lutut ke bawah. Sentuhan yang tidak boleh adalah yang menyentuh bagian yang tertutup underwear.
Anak-anak dalam perkembangannya hanya tahu mana benar dan salah jika dibiasakan. Oleh karena itu, orangtua perlu membiasakan latihan yang benar sejak anak usia dini. Perlu diingat, bahwa akibat dari terjadinya kekerasan seksual pada anak mempunyai dampak traumatis yang tidak mudah untuk disembuhkan. Oleh karena itu, perlu pencegahan dengan menerapkan cara-cara praktis diatas yang dilakukan dengan konsisten. (Bertha Sekunda)

Segera kirim pertanyaan Anda tentang topik pojok curhat kepada Bertha Sekunda dengan mengisi komentar di bawah ini. Nantikan jawaban pertanyaan Anda di situs ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas