Meraup Untung Dari Barang-barang Antik
SATU dari sekian banyak koleksi barang antik yang dihadirkan dalam garage sale tersebut adalah kamera vintage twins lens keluaran tahun 1922
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Beragam pakaian dan barang antik dipajang di Balai Pamungkas, Kota Baru, Yogyakarta, dari tanggal 9 hingga 11 September 2014. Barang-barang itu dijajakan dalam acara Garage Sale Country Markt dan Bazar Flohmarkt Fest.
SATU dari sekian banyak koleksi barang antik yang dihadirkan dalam garage sale tersebut adalah kamera vintage twins lens keluaran tahun 1922, milik Agni Tirta (27). Selain kamera itu, pria yang beralamat di Bugisan tersebut mempunyai beragam barang kuno seperti televisi, radio, kamera polaroid, kacamata, dan poster film.
Dirinya mendapatkan barang-barang tersebut dari tukang loak dan hasil hunting ke beberapa pasar klitikan. "Saya cari barang seperti ini hingga Semarang, Solo, dan Magelang. Selain itu saya sudah punya tukang loak langganan yang ngabari saya jika ada barang antik," ujar Agni di sela-sela acara tersebut.
Adapun kamera twin lens, Agni mendapatkan dari sang ayah, yang dahulu bekerja sebagai pedagang klitikan. Dia menceritakan, ayahnya dahulu berjualan di sekitar Alun-Alun Utara Yogyakarta. "Mungkin profesi yang saya lakukan ini merupakan warisan dari ayah saya," kata Agni berkelakar.
Selain dijual, beberapa barang koleksi yang dia miliki disewakan untuk keperluan properti syuting film. "Profesi utama saya di bidang film, dan dunia film sering membutuhkan barang-barang kuno untuk properti. Jadilah barang-barang koleksi saya ini saya sewakan," ungkap Agni.
Kamera twin lens dan televisi vintage adalah sebagian item barang yang tidak dijual oleh Agni. Beberapa pihak juga sering menyewa barang antik yang dimiliki Agni untuk properti foto maupun syuting prewedding.
Awalnya, membeli dan mengumpulkan barang antik hanyalah hobi semata Agni. Dalam perjalanannya, karena ternyata banyak orang senang barang-barang yang dia miliki, Agni pun berpikiran, tidak ada salahnya jika hobinya tersebut dia jadikan bisnis
Bahkan saat ini Agni telah memiliki brand untuk usaha jual beli dan persewaan barang antiknya dengan nama The Dodolan. Karena kesehariaanya Agni bergelut di bidang film, dirinya juga fokus ke jual beli movie t-shirt original dan pakaian cowok second-hand. Untuk pakaian, biasanya dia hunting ke pedagang besar "awul-awul".
Untung Lumayan
Walaupun hanya menjual barang second, ternyata keuntungan dari bisnis tersebut cukup lumayan. Di bazar seperti ini, dalam sehari Agni mampu memperoleh pendapatan hingga Rp 1 juta.
"Jika tidak ada bazar, saya memasarkan barang saya secara online, dan dalam sehari pendapatanya berkisar Rp 200 ribu," ujar Agni, yang pernah mendapatkan pelanggan dari Afrika, yang membeli jersey Timnas Jepang klasik.
Adapun event Garage Sale Country Markt dan Bazar Flohmarkt Fest diikuti oleh 58 booth fashion, 11 booth kuliner dan sebuah booth tarot. "Untuk Flohmarkt fest kali ini, kami mengambil tema Country Markt," ujar Rinukti Vina Kurniaputri selaku penyelanggara acara tersebut.
Beragam jenis fashion untuk cewek dan cowok bisa ditemukan di event ini. Mulai dari busana, sepatu, tas, aksesori, dan hijab. Tidak hanya barang second, dalam garage sale ini juga terdapat barang baru.
"Melalui acara ini kami berharap dapat memberikan pilihan ke anak muda tempat belanja yang murah tetapi dengan kualitas barang yang bagus," ucap Rinukti. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.