Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Komitmen Kembangkan Kain Tradisional, Stephanus Hamy Luncurkan Dua Koleksi

Bagi mereka yang asing dengan sosok Hamy mungkin tidak akan menyangka bahwa sang desainer sebetulnya sedang berjuang melawan stroke.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Komitmen Kembangkan Kain Tradisional, Stephanus Hamy Luncurkan Dua Koleksi
TRIBUNNEWS.COM/ DANIEL NGANTUNG
Stephanus Hamy saat luncurkan koleksi terbarunya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama desainer Stephanus Hamy cukup menggema di hari ketiga Bazaar Fashion Festival, Jumat (24/10/2014).  Betapa tidak, dibanding desainer lain, Hamy mendapat dua kali kesempatan menampilkan dua koleksi busana siap pakai (ready to wear) yang berbeda.

Koleksi terbarunya yang bertema "Peony" tampil pertama kali di peragaan busana "Peranakan" pada pukul 15.00.

Dua jam berselang, karya Hamy kembali ditampilkan, kali ini koleksi bertema "Sulawesi".

Bagi mereka yang asing dengan sosok Hamy mungkin tidak akan menyangka bahwa sang desainer sebetulnya sedang berjuang melawan stroke.

Sudah cukup lama ia mengidap penyakit ini. Namun stroke tidak menyurutkan semangat Stephanus untuk terus berkarya secara konsisten. Terbukti, selalu ada karya baru yang ia tampilkan di sejumlah festival dan pekan mode Indonesia. Dalam berkarya, ia selalu berkomitmen mengangkat kain-kain tradisional.

Jika kondisi kesehatannya sedang mendukung, desainer yang pernah mengenyam pendidikan mode di American Academic Fashion Major in College Level, Paris, itu akan berusaha muncul di atas panggung usai peragaan. Meski ia harus berjalan tertatih-tatih sambil dibantu para model.

"Mas Stephanus Hamy ingin mengatakan bahwa ia ingin tetap eksis mengeksplor kain-kain tradisional yang belum terangkat namanya untuk kebutuhan fashion," ujar Sabena, asisten Hamy, yang mencoba menjelaskan ulang perkataan Hamy saat jumpa pers.

Adalah momen yang spesial bagi Hamy dapat menghadiri jumpa pers. Ini pertanda kondisi kesehatannya kian membaik meski jalannya masih tertartih dan ucapannya belum jelas.

Di "Peranakan", Hamy memamerkan kepiawaiannya mengolah batik pesisir dan cirebonan menjadi busana siap pakai dalam potongan rok midi dan rok sarung high-waisted.

Rok tersebut dipadu dengan blouse renda berwarna putih yang memberi kesan ayu pada pemakaianya.

Dari Jawa, Hamy berpindah ke Sulawesi. Di "Sulawesi Earthnic by Stephanus Hamy", Hamy mengolah sejumlah kain tenun khas Sulawesi seperti tenun ikat dobi kolaka, salur sengkang, pucung rebung, dan bugis loobang.

Kain-kain tersebut ia olah menjadi 24 set busana spring-summer 2015 yang didominasi busana bersiluet loose, a-line, dan backless dengan sentuhan aksen oriental. Busana itu dipercantik oleh batuk permata, taburan payetan sutra dengan sentuhan pleats, asimetris, overlap, dan drapery.

Koleksi ini Hamy tujukan untuk perempuan yang selalu ingin tampil menawan dalam balutan kain wastra Indonesia di setiap aktivitasnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas