Ternyata 20 Persen Pengunjung Salon Kecantikan Adalah Laki-laki
Klinik kecantikan kini makin merangsek dan menyasar kota-kota kecil, dengan dalih memberi pelayanan perawatan kecantikan
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO – Klinik kecantikan kini makin merangsek dan menyasar kota-kota kecil, dengan dalih memberi pelayanan perawatan kecantikan kepada masyarakat. Mereka mengklaim, bisa merawat kecantikan sampai menunda penuaan.
Ini pula yang ditawarkan Esther House of Beauty, rumah perawatan kecantikan yang berpusat di Surabaya ini baru saja membuka cabang ke-25 di sebuah ruko di Jalan Pahlawan Mojokerto. "Kini menjaga tubuh, kulit, kaki, tangan, wajah, sampai rambut agar tetap sehat sudah menjadi kebutuhan. Bahkan sebagian besar sudah menjadi gaya hidup," ucap dr Santi Sadikin, Minggu (23/11/2014).
Dokter estetika medis ini bahkan menyebut, ada tren baru di kalangan masyarakat menyangkut perawatan kecantikan. Meski untuk keperluan sesaat agar tampil sehat, segar, dan cantik saat menghadiri pesta, orang senang mempercayakan ke rumah kecantikan. Ini biasanya ditempuh untuk menyembunyikan kerutan atau bagian kulit yang kendur.
Uang bagi mereka bukan masalah. Apalagi untuk kalangan tertentu, perawatan ini terhitung terjangkau. Tampil cantik bukan lagi kebutuhan tersier, tapi bisa menjadi kebutuhan primer untuk kalangan tertentu.
"Harus diakui pula bahwa menjaga kulit agar tetap sehat dan cantik bukan lagi milik kaum hawa. Sekarang banyak laki-laki yang juga ingin dirawat wajahnya. Kalau dulu hanya 5 persen, kini sudah 20 persen pengunjung kami adalah laki-laki," tambah Santi usai mendemokan perawatan wajah kepada pengunjug saat pembukaan cabang baru rumah kecantikan esther.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Indah Kristin meminta kepada semua klinik kecantikan, agar tidak menangani pasien di luar perawatan kecantikan. "Mereka pengelola klinik kecantikan hanya boleh merawat masalah kecantikan. Bukan penanganan selain kecantikan, macam operasi. Ini melanggar dan akan kami tindak," kata Indah.