Dianggap Resahkan Publik Iklan Pakaian Dalam Urban Outfitters Diprotes
Label ritel Urban Outfitters harus menarik iklan komersial lini pakaian dalam mereka karena pose model yang terlalu kontroversial.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Label ritel Urban Outfitters harus menarik iklan komersial lini pakaian dalam mereka karena pose model yang terlalu kontroversial dan meresahkan publik.
Seperti dikutip Daily Mail, berdasarkan peraturan dari British Advertising Standard Authority (ASA), foto iklan yang ditampilkan Urban Outfitters dinilai sebagai pelanggaran karena membahayakan.
Hal ini dilakukan oleh ASA setelah menerima sejumlah keluhan masyarakat terhadap foto iklan celana dalam bernama
Polka Dot Mesh Briefs in Fig yang dipasarkan secara online tersebut.
Pose sang model dalam foto komersial itu menampilkan celah paha yang terlalu lebar, sehingga merefleksikan tubuh yang terlalu kurus dan tak sehat. Menurut ASA, foto ini bisa memicu generasi wanita muda untuk melakukan diet ekstrim dan dikhawatirkan mengidap penyakit gangguan makan atau aneroksia.
ASA menyetujui keluhan dan laporan publik tersebut dengan menuliskan, "Kami menganggap model dalam foto ini sangatlah kurus, khususnya ada celah yang sangat signifikan pada bagian paha. Selain itu, jarak antara paha dan lututnya memiliki lebar yang sama. Kami memahami bahwa target pasar Urban Outfitters adalah mereka yang berusia muda, dan memakai model terlampau kurus bisa membentuk citra tubuh yang salah bagi anak-anak muda".
Kemudian, Urban Outfitters telah merilis respon terhadap konflik yang melanda materi promosi salah satu koleksinya ini. Pihak mereka mengatakan bahwa model dalam iklan tersebut adalah salah satu model dari agensi model paling sukses dan paling dihormati di Inggris. Model tersebut juga memiliki pinggang yang sehat, yakni 23,5 inchi. Lalu, mereka menyebutkan bahwa model memiliki tubuh tinggi dan langsing secara alamiah, serta berat badannya normal.
ASA memberikan jangka waktu kepada Urban Outfitters untuk menarik foto iklan celana dalam tersebut, jika tidak maka akan diberikan pinalti. (Kompas.com/Silvita Agmasari)