Orang Tua Jangan Suka Bertengkar Saat Hamil
"Dampaknya memang tidak langsung, tapi hubungan ini berpengaruh sekali dalam kehidupan anak," katanya dihadapan 30 peserta seminar ini.
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Bagi seorang anak, keharmonisan hubungan ayah dan ibunya amat penting.
Ketidak harmonisan itu mempengaruhi psikis anak, meskipun anak tersebut masih dalam kandungan.
Itulah yang diungkapkan dr Arief Alamsyah Mars, saat menjadi pembicara dalam seminar 'Happy Pregnancy' di OJ Best Western Hotel and Convention, Kota Malang, Minggu (11/01/2015) siang.
"Dampaknya memang tidak langsung, tapi hubungan ini berpengaruh sekali dalam kehidupan anak," katanya dihadapan 30 peserta seminar ini.
Menurut dosen Universitas Brawijaya ini, ketidak harmonisan itu membuat sang anak menjadi pemarah.
Apabila sang anak itu masih dalam kandungan, maka dampaknya pun semakin beragam dan tidak hanya membuat mereka menjadi seorang emosional saja.
Mereka bisa mengalami kerusakan otak, atau gangguan neurotik pula.
Masalah ini, lanjutna, disebabkan indera pertama yang ada dalam janin adalah indera pendengaran.
Pembicara yang lain, Dr Iwan Sys Indrawanto SpKj menambahkan emosi seorang ibu juga mempengaruhi tumbuh-kembang janin.
Oleh karena itu, tidak disarankan seorang ayah dan ibu untuk mengucapkan kata-kata kotor saat masa kehamilan.
"Perasaan sedih, cemas, kecewa dan marah seorang ibu juga harus dihindari," tambah psikiater di RS Medika Hayunanto, Kabupaten Malang ini.
Dengan alasan itu, Dokter Iwan menyarankan agar pasangan suami istri menjaga keharmonisan keluarga.
Menurutnya, keluarga yang harmonis membentuk anak yang brilian pula.
Selain menghadirkan dua pembicara tadi, seminar ini juga menghadirkan dr Gamal Albinsyaid, penerima penghargaan Kerajaan Inggris tahun lalu.
Dalam seminar ini, Gamal yang juga merupakan pendiri pelayanan kesehatan berbasis sampah di Malang, menjelaskan agar ibu hamil menghindari kosmetik, dan makanan-makanan siap saji yang berbahan logam berbahaya.
Menurut dia, penggunaan alat kosmetik dan makanan yang bersumber logam berbahaya akan mempengaruhi asupan gizi janin, lalu membuat perkembangan janin tersebut tidak normal. (Adrianus Adhi).