Peggy Melati Sukma Berbagi Pengalaman Memakai Hijab
Ocehan genit khas tokoh yang pernah dibintangi Peggy di sebuah sinetron ini seakan mengajak audiensi menilik kembali sosok Peggy.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALI - "Ini Peggy yang dulu biasa bilang ‘Peggy Melati harum mewangi bla, bla, bla’ itu ya," tutur selebriti ibukota Peggy Melati Sukma yang lalu disambut tawa peserta talk show yang diselenggarakan di Hotel Grand Shanti, Denpasar, Sabtu (17/1/2015).
Ocehan genit khas tokoh yang pernah dibintangi Peggy di sebuah sinetron pada medio 2000-an ini seakan mengajak audiensi talk show bertajuk ‘Bersama Menggapai Cita-cita Menjadi Muslimah Seutuhnya’ menilik kembali sosok Peggy yang kini duduk di hadapan mereka. Pasalnya, dalam balutan gamis berwarna pink pastel dan jilbab panjang berwarna senada, Peggy jauh dari kesan genit dan centil.
Dalam talk show yang diikuti sedikitnya 100 ibu-ibu sosialita berjilbab ini, Peggy bercerita tentang titik balik proses kehidupan spiritualnya. Talk show yang dibuka dengan musikalisasi Demi Masa oleh Peggy ini pula merupakan acara inti dari perayaan grand launching Hijabers Mom Community (HMC) chapter Bali.
"Saya pribadi terkesan dengan proses yang dilalui Teh Peggy. Jadi, dengan dukungan HMC pusat di Jakarta, kami menghadirkan Teh Peggy untuk berbagi inspirasi kepada kami anggota HMC Bali," tutur Erlina Devi Rostita, ketua panitia sekaligus ketua HMC Bali.
Acara yang juga mendapat dukungan dari istri wali kota Denpasar, Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra ini dimeriahkan pula dengan fashion show. Fashion show ini menampilkan desain hijab yang diperagakan sedikitnya 10 model dan melibatkan tiga desainer. Dua di antaranya berasal dari ibukota Jakarta dan satu berasal dari lokal Bali, yang kerap dijuluki V and Mom.
"V and Mom itu pasangan desainer di Bali. Ada gadis muda namanya Ve, ia biasa mendesain bareng mamanya. Mereka juga udah punya brand sendiri. Nah, makanya namanya V and Mom," papar perempuan yang akrab disapa Erlina ini.
Meski launching baru diselenggarakan di awal tahun 2015 ini, HMC sudah terbentuk sejak 21 Mei 2013. Komunitas ini terbentuk berawal dari keinginan untuk membuat wadah yang rapi untuk melakukan kerja-kerja nirlaba sosial.
"Motivasinya sih ingin membentuk wadah yang rapi gitu. Supaya kegiatan sosial yang kita buat ini lebih rapi dan terorganisir," tutur perempuan yang bekerja sebagai trainer communication di sebuah perusahaan ini.
Terhitung sejak pertama kali dibentuk tahun 2013, berbagai kegiatan sosial sudah dilakukan. Seperti seminar, pemberian edukasi di bidang kesehatan hingga mendampingi keluarga tidak mampu. Pendampingan tak hanya bersifat materi namun juga berupa motivasi.
Salah satu keluarga binaan HMC adalah keluarga yang berasal dari Karangasem. Dalam satu keluarga ini, tutur Erlina, sang ibu sudah meninggal dunia akibat kanker rahim, sementara sang anak hingga saat ini masih berjuang melawan meningitis yang diidapnya sejak usia 6 bulan.
Sebagai pembuka acara, pertahanan hidup keluarga malang ini dituturkan lewat puisi berjudul Namaku Fitri. Puisi ini dibacakan oleh Erlina yang sekaligus penulis puisi itu.
"Saya menulis sendiri puisinya. Tadi saya bacakan di awal acara. Yang jelas keluarga ini mengingatkan saya, bahwa masih banyak orang di sekeliling kita yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan," tuturnya sambil tersenyum.(wre)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.