Ustaz Felix Siauw: Selfie itu Gangguan Jiwa yang Berbahaya
Ia mengimbau kepada diri sendiri dan juga orang lain agar lebih berhati-hati untuk melakukan selfie.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di jejaring media sosial, Senin (19/1/2015) heboh soal selfie yang dinyatakan haram oleh
Ustaz Felix Siauw. Pria Tionghoa ini menyatakan bahwa selfie itu dapat berujung pada perbuatan dosa. Tak ayal pemikirannya itu mendapat kecaman dari masyarakat luas.
"Saya ingin menangkap fenomena selfie yang sedang digandrungi masyarakat muda saat ini. Ketika melihat fenomena itu rasa malunya sudah terkikis dari seorang muslimah yang melakukan selfie. Padahal malu itu adalah akhlak utama Islam. Apalagi seorang wanita, pakaiannya itu adalah rasa malu," ujar Ustaz Felix saat berbincang santai dengan Wartakotalive.com melalui sambungan telepon, Selasa (20/1/2015).
Pria yang menjadi mualaf ini juga mengatakan selfie mengarah pada fenomena narsisme. Ia mengimbau kepada diri sendiri dan juga orang lain agar lebih berhati-hati untuk melakukan selfie. Sebab selfie mengandung penyakit hati yang akhirnya mengikis rasa malu membuat muslimah menjadi kehilangan pakaiannya.
"Ini bagian dari dakwah, karena saya melihat ketika malu dikesampingkan lalu mau jadi apa muslimah-muslimah ke depannya nanti," ucap Felix.
Penulis buku "Udah Putusin Aja" ini menjelaskan hal tersebut bukan masalah selfie-nya, tapi selfie yang ada tendensi penyakit hati. Seseorang yang melakukan selfie itu tergantung niat yang berujung pada narsisme. Orang yang narsis memiliki tendensi mempunyai penyakit hati.
"Intinya masalah niat, balik lagi ke niat untuk selfie. Yang saya sampaikan ini adalah nasihat," tutur sang Ustaz.
Melarang untuk melakukan selfie, tetapi Felix Siauw sempat menjadi juri ajang perlombaan selfie pada tahun lalu. Ini yang membuat masyarakat semakin geram kepadanya. Namun begitu Ustaz Felix menuturkan bahwa penjurian itu bukan ke arah konten selfie-nya.
"Saya punya brand hijab namanya Alila. Desember 2014 mengadakan sebuah even temanya selfie. Yang saya lakukan justru bukan konten selfie, tapi yang saya tambahkan justru kajian selfie yang saya sampaikan di Twitter bahwa selfie itu tidak perlu. Seorang muslimah itu harusnya melindungi harga dirinya, melindungi rasa malunya sehingga menjadi muslimah sejati," tuturnya.
Acara tersebut diikuti oleh 2.500 peserta dari berbagai kota yang berada di Indonesia. Ustaz Felix mengaku acara tersebut memperkenalkan sebaik-baik selfi adalah introspeksi diri.
"Kalau orang membuka mata dan hati, mereka akan mengerti bahwa selfie itu berbahaya. Selfie itu gangguan jiwa yang berbahaya," ujarnya. (Andika Panduwinata)