Trik Minum Teh Sehat, Air Seduhan Pertama Sebaiknya Dibuang
Keampuhan khasiat teh tak semata ditentukan oleh jenis tehnya, melainkan juga oleh cara menyeduh teh yang benar.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Keampuhan khasiat teh tak semata ditentukan oleh jenis tehnya, melainkan juga oleh cara menyeduh teh yang benar. Berbagai elemen mulai dari jumlah air, jumlah teh, suhu saat menyeduh, hingga durasi menyeduh teh berpengaruh terhadap manfaat yang terkandung dalam teh tersebut. Dengan kata lain, cara menyeduh teh yang benar akan sangat berpengaruh terhadap khasiatnya.
“Jangan biarkan teh terus-menerus diseduh. Pasalnya, kalau terlalu lama diseduh maka ia akan menjadi pekat dan pahit. Jika demikian, rata-rata orang akan menambahkan gula pada tehnya untuk menghilangkan rasa pahit. Padahal, minum teh sebaiknya tanpa gula,” terang Ratna Somantri, pakar teh sekaligus bagian promosi di Dewan Teh Indonesia.
Lebih lanjut Ratna menjelaskan, selain masalah rasa, ternyata manfaat teh pun bisa berubah bila diseduh dengan durasi yang berbeda. Ratna mengungkap, rutin minum teh pada prinsipnya akan membuat metabolisme lancar. “Sebaliknya, seperti yang sering dilakukan orangtua zaman dulu, teh yang pekat justru bisa menjadi obat diare. Dulu, kan, memang anggapannya teh sebagai obat diare. Dalam artian, bila teh diseduh terlalu lama hingga pekat, fungsinya pun tak memperlancar metabolisme lagi, tapi justru sebaliknya,” terang Ratna.
Selain itu, aspek suhu air saat menyeduh teh pun menjadi pertimbangan tersendiri. “Ingat bahwa zat antioksidan itu mudah rusak oleh suhu tinggi. Jadi saat menyeduh teh biasa, sebaiknya gunakan suhu maksimal 70 derajat Celcius selama sekitar dua menit saja,” terang Ratna mengenai cara menyeduh teh yang benar.
Berbeda ketika Anda akan menyeduh teh dari bunga kamomil yang justru membutuhkan suhu lebih tinggi. “Teh kamomil sebaiknya diseduh dalam suhu sekitar 90 derajat Celsius agar aromanya keluar. Seduh selama tiga hingga empat menit,” Ratna memberi tips.
Tips menyeduh teh yang benar pun tak berhenti di situ. Ratna menganjurkan untuk tak meminum dan membuang air seduhan pertama teh. Mengapa demikian? "Ya, buang saja seduhan teh pertama karena di situlah banyak ditemukan kafein. Kafein itu, kan, rilis dari teh pada 30 detik pertama proses menyeduh. Jadi, seduh selama 30 detik, buang, lalu seduh kembali. Pada seduhan kedua, pasti aromanya lebih keluar dan kadar kafeinnya banyak berkurang," terangnya. (Tabloidnnova.com/Annelis Brilian)