Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Empat Langkah Mendidik Anak Berjiwa Sportif

Mendidik anak agar berjiwa sportif, mau menerima kekalahan, ini triknya.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Empat Langkah Mendidik Anak Berjiwa Sportif
Mystera

TRIBUNNEWS.COM -Si kecil begitu aktif mengikuti banyak pertandingan olahraga di sekolah termasuk kompetisi kecerdasan.

Dalam suatu kompetisi, pasti ada kemenangan dan kekalahan. Untuk sebagian anak-anak, banyak belum bisa menerima kekalahan dengan cara yang bijak dan lapang dada. Tak sedikit yang merespon kekalahan dengan tangisan, mengamuk, dan sebagainya.

Di sinilah tugas orangtua untuk mengajarkan dan memberikan pengertian soal jiwa sportifitas pada sang buah hati. Seperti uraian berikut ini:

Berikan contoh yang baik
Ketika menonton sebuah pertandingan, jangan pernah menghina tim lawan. Cara ini mengajarkan anak bahwa menghina dan menyudutkan orang lain adalah hal yang lumrah. Sebaliknya, berikan tanggapan positif tentang tim lawan di depan anak Anda.

Berikan aturan dasar sportivitas
Orang yang paling bertanggung jawab untuk mengajarkan anak tentang sportivitas dan berjiwa lapang dada adalah orangtua.

Biarkan anak Anda tahu ekspektasi Anda mengenai cara memperlakukan lawan. Yakinkan anak Anda untuk tidak mengikuti teman-temannya yang mengejek tim lawan yang kalah.

Fokus pada pertandingan, bukan pada hasil
Ajarkan anak untuk fokus kepada pertandingan yang adil dan kerjasama tim. Jangan ajarkan anak untuk terobsesi dengan kemenangan semata.

BERITA REKOMENDASI

Sebab, jika Anda mengajarkan anak untuk fokus pada hasil, maka saat dewasa dia akan memakai segala cara untuk memperoleh apapun yang mereka mau, tanpa mempertimbangkan dampak buruk dan baik.

Berikan anak pengertian kalah
Ketika anak kalah, jangan kelihatan bersedih, kecewa atau marah. Berikan dia dukungan dan semangat serta pengertian tentang kalah yang terhormat.

Ajarkan anak untuk memberikan selamat dan menghargai perjuangan tim lawan. Kemudian, bantu anak mengevaluasi pertandingan dengan mempelajari kesalahannya dan kekurangan si kecil.

Tularkan pengertian pada anak bahwa kalah adalah sebuah kondisi wajar dalam kehidupan. Sebab, berangkat dari kesalahan seseorang akan termotivasi dan menghargai sebuah kemenangan.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas