Celana Super Pendek Harusnya Tak Lagi Jadi Tren Busana 2015
Celana pendek dengan ukuran mini ini tak hanya memperlihatkan keseluruhan kaki wanita, tapi juga menampakkan sedikit bagian bawah bokong.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Tren tercipta dan merebak karena adanya minat serta dukungan industri terkait. Tetapi tidak semua tren mode berikut kecantikan yang patut ditiru apalagi diterapkan dalam keseharian.
Pasalnya, tren-tren tersebut tak hanya kurang sedap dipandang tapi secara tidak langsung bisa membuat terciptanya opini buruk pada yang memakainya.
Berikut tiga gaya berbusana yang sebaiknya tak lagi menjadi tren di tahun 2015:
Celana Superpendek
Para penikmat mode di dunia Barat menyebut celana superpendek ini dengan istilah asing short short shorts. Sebab, celana pendek dengan ukuran mini ini tak hanya memperlihatkan keseluruhan kaki wanita, tapi juga menampakkan sedikit bagian bawah bokong. Perlu Anda ketahui, orang Amerika Serikat saja yang terkenal dengan prinsip kebebasannya menganggap jenis celana ini sebagai celana wanita murahan yang kehadirannya mesti segera ditarik dari pasaran.
Jeans Ekstra Sobek
Beberapa waktu lalu, jeans dengan aksen sobek-sobek sempat mendominasi tren mode dunia. Sebab, selain menciptakan karakter rock n’roll dan serba cuek, jenis jeans ini juga nyaman dan tidak panas saat dikenakan. Namun, apabila aksen sobek sudah berlebihan, tak hanya Anda terlihat bak seorang tuna wisma tapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman pada orang sekitar.
Rambut Warna Ungu
Kali pertama rambut warna ungu muda ini diperkenalkan oleh Nicole Richie, yang kemudian diikuti oleh Kelly Osbourne, lalu nyaris semua wanita di Hollywood ikut mewarnai rambut mereka dengan rona ungu muda. Apakah tren ini pantas untuk terus merebak sepanjang tahun 2015? Tidak! (Kompas.com/Agustina)