Cat Kuku Ini Banjir Klaim Gara-gara Bikin Petaka Para Gadis
Para gadis dikabarkan mengalami onycholysis pada kuku mereka, sebuah kondisi di mana kuku akan mengelupas dari permukaannya
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Salah satu produk kecantikan yang digemari oleh para wanita dan remaja putri adalah cat kuku. Para remaja biasanya gemar memulas kuku mereka dengan cat kuku yang berwarna-warni sehingga terlihat cerah dan ceria. Namun, kegemaran memulas cat kuku malah membuat beberapa gadis mengalami petaka.
Mentality Nail Polish, sebuah label cat kuku yang tengah digemari remaja di Amerika Serikat dituntut dan dibanjiri klaim yang menyatakan produk cat kuku tersebut benar-benar merusak kuku. Blog kecantikan The Mercurial Magpie menjelaskan secara rinci tentang apa yang terjadi dengan kuku para konsumen beserta testimoni akibat produk cat kuku tersebut.
Para gadis dikabarkan mengalami onycholysis pada kuku mereka, sebuah kondisi di mana kuku akan mengelupas dari permukaannya setelah menggunakan produk cat kuku Mentality dari bulan April hingga Juni tahun ini. Beberapa mengalami kondisi kuku seperti terbakar. Salah satu blogger kecantikan bahkan mengunggah foto yang menampilkan kondisi kukunya yang rusak setelah menggunakan produk cat kuku tersebut.
"Ya, saya tahu ini bukan foto yang bagus tapi inilah kenyataan pahitnya! Seperti yang Anda lihat, saya masih mencoba untuk memulihkan kerusakan yang dialami kuku-kuku saya karena menggunakan koleksi cat kuku Neon Jelly Holo @mentalitynailpolish," tulis seorang konsumen bernama Diane melalui akun Instagram pribadinya pada 22 Agustus 2015 lalu.
Setelah menerima berbagai komentar dan testimoni negatif, pihak Mentality Nail Polish akhirnya menerbitkan pernyataan melalui akun Facebook resmi. Akan tetapi, pernyataan pihak Mentality sama sekali tidak memuaskan para konsumen. Pihak Mentality malah seakan "cuci tangan" atas kerusakan kuku para konsumen yang menggunakan produk mereka.
Menurut pihak Mentality, kerusakan pada kuku tersebut disebabkan sensitivitas kuku terhadap bahan dasar yang digunakan dalam produk cat kuku dan baru saja diganti. Kemudian, Danny Dannels, salah satu pemilik perusahaan Mentality malah dikabarkan mengunggah pernyataan yang ofensif terhadap situasi ini.
Akhir pekan lalu, Mentality mengunggah pernyataan pada akun Facebook yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengeluarkan refund terhadap produk cat kuku mereka yang berbahaya. Pada situs resmi Mentality, terlihat adanya diskon terhadap produk yang merusak kuku tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa melakukan uji ulang, sesuai tuntutan para konsumen, adalah kebijakan yang mahal.
"Pengujian kontrol kualitas terjadi terus-menerus dan kami menggunakan berbagai cat, sering secara tidak sengaja. Semua pakaian saya mengandung car tersebut. Pakaian saya berlumur cat seperti halnya orang lain yang bekerja dengan cat, hanya saja saya lebih berwarna," ujar Dannels.