Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Benarkah Ada Anak Disunat Jin? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Dahulu seringkali kita beranggapan bahwa si anak telah di sunat jin atau halus. Tetapi di balik itu semua ternyata ada penjellasan ilmmiah

Editor: Sugiyarto
zoom-in Benarkah Ada Anak Disunat Jin? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Shutterstock
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Kita dulu mungkin pernah mendengar cerita baik itu dari orang tua ataupun tetangga yang mendapati cerita mengenai seorang anak yang pada saat bangun tidur mendapati kelaminnya telah tersunat dengan sendirinya.

Dahulu seringkali kita beranggapan bahwa si anak telah di sunat jin, malaikat atau mahluk halus lainnya.

Tetapi di balik itu semua ternyata ada penjelasan ilmmiah yang masuk akal terhadap penomena tersebut.




Dalam istilah kedokteran fenomena tersebut dikenal dengan istilah Paramifosis.

Dr. Arry Rodjani, SpU (K), mengatakan bahwa kelainan genital parafimosis adalah jawaban di balik fenomena anak disunat jin tersebut.

Namun, akibat disinformasi dan tidak keterbukaan orangtua mengenai masalah ini, maka parafimosis kerap dianggap mitos atau sebuah peristiwa medis yang tidak bisa dijelaskan.

"Penting untuk tahu kalau parafimosis adalah jawaban klinis di balik fenomena anak disunat jin."

BERITA TERKAIT

"Parafimosis yaitu di mana kulit preptium setelah ditarik ke belakang batang penis tidak dapat dikembalikan ke posisi semula ke bagian batang penis sehingga penis menjadi terjepit dan terkesan sudah disunat," jelas Dr. Arry saat seminar media 'Kenali & Pahami Kelainan Genital Pada Anak Laki-laki Sejak Dini' yang diadakan oleh ASRI Urology Center, Hotel Aryaduta Tugu Tani, Jakarta Pusat, Kamis (28/5).

Bila dibiarkan berlanjut, maka parafimosis bisa menyebabkan rasa nyeri, infeksi, serta menimbulkan komplikasi yang tergolong sebagai emergency case.

Meski tergolong sering terjadi pada kelompok usia bayi dan remaja, tapi tidak tertutup kemungkinan parafimosis bisa dialami oleh semua pria di semua usia.

"Kalau pada anak kecil, karena mereka suka iseng memainkan penis dengan menariknya sehingga memicu terjadinya parafimosis,"

"Kasus ini sendiri membutuhkan penanganan khusus dari para ahli," tambah Dr. Arry pada TabloidNova.com .

Ia menambahkan, jika parafimosis adalah kebalikan dari fimosis yang merupakan kondisi di mana kulit yang melingkup kepala penis (glans penis) tidak bisa ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis (kulup, prepuce, preputium, atau foreskin).

Fimosis sendiri merupakan kelainan bawaan sejak lahir (kongenital) maupun didapat saat sudah tumbuh berkembang.

"Bedanya, parafimosis lebih cepat menimbulkan bengkak. Deteksi parafimosis bisa dimulai dari ukuran diameter ujung kulit kulup penis yang lebih kecil dari glans penis," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas