Pendidikan Pertama pada Anak Berawal dari Pemberian Air Susu Ibu
Pendidikan pertama seorang ibu pada anaknya adalah saat memberikan Air Susu Ibu (ASI).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS. COM, SURABAYA - Pendidikan pertama seorang ibu pada anaknya adalah saat memberikan Air Susu Ibu (ASI).
Memberikan ASI merupakan bentuk awal tanggung jawab orangtua pada anaknya yang baru lahir.
Saat memberikan ASI, selain memberikan asupan makanan dan gizi, juga menyalurkan kasih sayang pada si bayi.
Tidak hanya oleh bunda, kasih sayang sang ayah pun akan turut terpancar.
Ini karena suami harus bisa turut menjaga makanan istrinya agar berpengaruh pada kualitas ASI.
Idealnya bayi mendapat asupan ASI hingga berusia dua tahun.
Hadianti Mirza Delina, Konselor ASI Surabaya, pernah mengatakan, setiap perempuan memiliki kemampuan untuk menyusui.
Namun, menurut perempuan yang akrab disapa Dian tersebut, saat ini muncul tren ibu-ibu muda modern yang bekerja, malas menyusui anaknya.
Saat beberapa kali melakukan konseling pada ibu-ibu yang bekerja, Dian sering mendapat pasiennya mudah menyerah, saat menyusui atau memompa ASI.
Konselor bersertifikat konseling menyusui WHO/Unicef tersebut mengatakan, ibu-ibu muda yang bekerja malas memompa ASI-nya karena melihat teman-temannya memberikan susu formula sebagai pengganti ASI, atau mendapat donor ASI.
Ketika ASI ibu tidak lancar dan sulit keluar, ibu tersebut langsung menyerah. Padahal bukan itu sebenarnya tujuan dari donor ASI.
Setiap bayi sangat disarankan untuk mendapat ASI dari ibu kandungnya.
Selain malas, mereka khawatir terhadap bentuk tubuhnya. Padahal anggapan seperti itu salah.
Justru sebaliknya, dengan menyusui menjaga kesehatan ibu dan anak lantaran saat menyusui, sang ibu harus menjaga apa yang dia makan.