Pendidikan Pertama pada Anak Berawal dari Pemberian Air Susu Ibu
Pendidikan pertama seorang ibu pada anaknya adalah saat memberikan Air Susu Ibu (ASI).
Editor: Sugiyarto
Di sinilah peran donor ASI sebenarnya. Donor ASI diberikan pada kasus-kasus saat ibu tidak boleh menyusui.
Namun, dalam beberapa kasus karena tingkat stres yang tinggi membuat ASI dari bunda tidak bisa keluar dengan lancar. Sehingga pilihan satu-satunya adalah donor ASI pada ibu yang ASI-nya lancar.
Pada umumnya, ketika melakukan donor, asal usul ASI harus jelas. Ini karena, beberapa kalangan mau menerima donor dengan permintaan-permintaan khusus.
Misalnya, ibu muslim, hanya menginginkan ASI dari ibu yang juga muslim. Ini karena, ketika menerima donor ASI, bayi tersebut menjadi satu mahram.
Selain itu, ibu pendonor juga harus memiliki syarat-syarat tertentu, seperti, sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui.
Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih.
Tidak menerima transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan dalam 12 bulan terakhir.
Tidak mengonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid, dan produk yang bisa memengaruhi bayi.
Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI.
Dengan memberikan ASI, mampu membuat keluarga kian harmonis. Dengan intens memberikan ASI pada bayi, membuat orangtua terbiasa akan memberikan yang terbaik pada anaknya.
Sebaliknya, tidak memedulikan asupan ASI pada bayi, secara tidak langsung membiasakan orangtua mengabaikan hal terbaik pada anaknya. (haorrahman)