Kulit Cantik Tak Cuma Putih Semata
Kini, tujuan dari perawatan kulit tersebut bukan kulit putih, tetapi kulit yang cerah dan sehat.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Bagi kebanyakan wanita Indonesia, cantik selalu identik dengan kulit putih.
Bahkan, beberapa waktu yang lalu, perawatan suntik untuk menjadi lebih putih menjadi sangat populer di kalangan wanita Indonesia.
Dr. Olivia Ong, dipl. AAAM, Founder Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) di Jakarta, Kamis (23/6/2016) lalu menjelaskan, “Memang orang kita senang suntik putih, kesannya kalau orang Asia itu lebih putih, lebih makmur, (dan) lebih bagus. Sementara, (untuk) orang Eropa lebih coklat lebih makmur."
Akan tetapi, Dr. Olivia Ong mengatakan bahwa pola pikir ini sudah mulai berubah. Kini, tujuan dari perawatan kulit tersebut bukan kulit putih, tetapi kulit yang cerah dan sehat.
Memang, dokter memperbolehkan Anda untuk melakukan suntik ini. Sebab, ketika tubuh membutuhkan sesuatu yang tidak bisa diproduksi tubuh sendiri, ia harus mendapatkan bantuan dari luar, misalnya melalui suntik.
Lalu, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Olivia Ong, suntik lebih cepat menyerap dan mencerahkan kulit, karena dapat menyebarkan langsung secara adil ke seluruh organ tubuh.
Jika hanya berharap lewat nutrisi makanan, maka efeknya baru akan muncul setelah waktu yang lama. Sebab, kulit adalah organ terakhir yang mendapatkan nutrisi.
Bila Anda melakukan suntik ini, jangan lupa untuk memperhatikan produk yang akan digunakan dan produk harus jelas.
Sebab, jika produk yang Anda gunakan ini tidak ada kejelasannya maka bisa menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan pada kulit Anda.
Bagi Anda yang ingin melakukan perawatan pada kulit, wajah, dan tubuh Anda, dokter pun menyarankan untuk menjernihkan pikiran terlebih dahulu agar bisa menerima masukan dari edukasi yang diberikan dokter.
Sebab, edukasi yang diberikan ini tentunya bertujuan positif untuk hidup Anda kedepannya. Setelah mendapatkan edukasi, tentunya Anda juga akan menjadi lebih tahu mana yang Anda butuhkan dan juga mengenai kejelasan produk yang digunakan.
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja/Kompas.com