Filosofi Tumpeng untuk Menyelesaikan Isu Keberagaman
Adapun pertunjukan story telling Davino dan Tor Tor dan pada art exhibition akan ditampilkan karya Tisa TS, Fadel Ichsan, Tities Sapoetra
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Di tengah isu keberagaman yang terjadi di masyarakat Indonesia, ternyata terdapat rahasia yang perlu diketahui banyak orang untuk menyelesaikan isu tersebut.
Rahasia ini ternyata telah lama ada pada salah satu kearifan lokal Indonesia yang merupakan makanan tradisional.
Makanan tersebut juga setia menemani kita di setiap perayaan dan acara syukuran, yang tidak lain adalah makanan tumpeng.
Makanan ini akan diangkat filosofinya yang kaya akan nilai keberagaman oleh mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2015 Jurusan S1 Event Universitas Prasetiya Mulya.
Baca: Warga Kota Blitar Kenduri 1.000 Tumpeng untuk Haul Bung Karno
Filosofi Tumpeng akan dikemas dalam acara “Tumpeng Festival” atau lebih singkatnya TUFE yang digelar di Titan Center Bintaro belum lama ini.
Acara ini bukanlah acara festival makanan melainkan sebuah acara pertunjukan story telling dan art exhibition yang akan menjadi jawaban dari isu nasional yang sedang panas salah satunya masalah keberagaman.
"Tumpeng dipilih karena di sana banyak elemen makanan yang disatukan, mulai dari nasi kuning, kacang, urap, ayam, tahu, tempe, telur, ikan, bergedel dan sambal," kata Media Relation Divisi Marketing TUFE, Risvan Fajrian.
Pemilihan tumpeng sendiri berasal dari kesepakatan mahasiswa yang awalnya mengajukan masing-masing ide hingga mengerucut dan dipilih tumpeng.
Baca: Saat Dua Putra Presiden Jokowi Gibran dan Kaesang Jualan Kaus dan Martabak di Bundaran Gladag Solo
Adapun pertunjukan story telling akan dimeriahkan oleh Davino dan Tor Tor, sedangkan pada art exhibition akan dihiasi oleh karya Tisa TS, Fadel Ichsan, Tities Sapoetra, dan masih banyak lagi.
Ketua Divisi Marketing and Promotion TUFÉ, Sarikha Kartika Ayu kegiatan seni ini ditujukan bagi para generasi muda Indonesia khususnya siswa siswi SMA yang perlu mengetahui nilai di balik tumpeng yang merupakan salah satu kearifan lokal Indonesia ini.
“Dibawakan dengan kreatif melalui media yang mudah diterima oleh mereka seperti exhibition dan story telling", ungkap mahasiswi yang baru memasuki semester limanya di jurusan Event Management Univ. Prasetiya Mulya ini.
Event tory telling dibagi menjadi dua show yang mengundang anak-anak sekolah menengah atas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.