Kota Baru di Cikarang Tawarkan Akses Cepat bagi Penghuninya
Kemacetan ibukota memang kian parah. Jalanan sangat padat sehingga waktu tempuh bagi para pekerja untuk mencapai kantornya sangat lama.
TRIBUNNEWS.COM - Jalanan Jakarta seolah berubah menjadi neraka pada setiap pagi dan sore hari. Kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat mengular hampir di setiap jalan. Sebagian pengguna jalan itu adalah para pekerja.
Kemacetan ibukota memang kian parah. Jalanan sangat padat sehingga waktu tempuh bagi para pekerja untuk mencapai kantornya sangat lama.
Perjalanan yang menyita waktu dan energi potensial mengganggu kesehatan para pekerja. Stres akibat macet membuat produktivitas menurun, rasa sakit, dan sejumlah gangguan mental.
Pada dasarnya, stres merupakan bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Jika tidak diwaspadai, stres bisa berdampak besar pada kehidupan pekerja.
Lippo Group pada 17 Agustus lalu meluncurkan kota baru yang dinamai Meikarta. Kota mandiri itu terletak di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Meikarta diproyeksikan sebagai "Jakarta Baru" yang dikelilingi sejumlahinfrastruktur di koridor Bekasi-Cikarang-Karawang.
Proyek infrastruktur itu di antaranya Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Jakarta-Cikampek Elevated Toll, Kereta Cepat jakarta-Bandung, Light Rail Transit ( LRT), dan juga Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu ( Becakayu).
CEO Meikarta Ketut Budi Wijaya dalam Kompas.com pada Kamis (6/7/2017) mengatakan, Meikarta dibangun dengan berbagai akses jalan dan transportasi yang bakal mendukung mobilitas penghuni. “Itu semua tentu upaya untuk mengurangi kemacetan di jalan utama," ujarnya.
Rencananya, Lippo Group membuka akses langsung berupa stasiun LRT Meikarta, stasiun kereta cepat Meikarta, dan exit toll Meikarta.
"Apalah arti sebuah nama, namun yang pasti kami membangun akses langsung menuju infrsatruktur-infrastruktur itu untuk memudahkan penghuni beraktivitas," ujarnya.
Dengan membuka akses langsung, nantinya para penghuni Meikarta beralih menggunakan transportasi publik. Khususnya, transportasi publik berbasis rel seperti LRT dan kereta cepat.
"Ini semua kami rancang secara terpadu, terintegrasi, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu titik aktivitas," katanya.