Ajak Narapidana Wanita Membuat Boneka, Ini Suka Duka Lusia Kiroyan
Pembuatan boneka tersebut, dianggap dapat memberikan terapi psikologis bagi para narapidana sekaligus memberikan lapangan pekerjaan.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Ajak Narapidana Wanita Membuat Boneka, Ini Suka Duka Lusia Kiroyan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lusia-kiroyan-dalam-jumpa-pers-di-museum-bank-mandiri_20171205_200249.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Lusia Kiroyan, pertama kali mendirikan lembaga pemberdayaan perempuan 'Cinderella from Indonesia Center' lima tahun lalu. Selain itu, Lusia juga mengajak narapidana wanita untuk produktif membuat boneka yang diberi nama Batik Girl.
Batik Girl adalah boneka Barbie, yang didandani secantik mungkin dan dipakaikan busana batik.
Pembuatan boneka tersebut, dianggap dapat memberikan terapi psikologis bagi para narapidana sekaligus memberikan lapangan pekerjaan.
Hingga saat ini, Lusia sudah memperkerjakan 100 orang Warga Binaan Perempuan (WBP).
Jumlah tersebut terbagi antara Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Batam dan Lapas Perempuan Kelas II A di Bali.
Banyak suka duka yang dirasakan Lusia.
"Terutama hambatan jarak, saya di Batam dan harus kontrol yang di Bali. Bekerja dengan narapidana juga tidak bisa ditentukan targetnya. Jadi, sistem produksi bonekanya borongan. Misalnya saya punya program sampai Februari, harus jadi 1000 boneka. Itu baru bisa," kata Lusia dalam jumpa pers di Museum Bank Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
Lusia juga sempat ragu dengan gerakan sosial yang digagasnya tersebut.
Contohnya, saat ibu dua anak itu kebingungan kemana boneka-boneka cantik tersebut akan disalurkan.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk memberikan boneka tersebut kepada anak penderita kanker.
Kendati banyak hambatan, Lusia kembali ke niat awalnya bahwa ia ingin membantu sesama wanita dengan program ini.
"Saya mempunyai visi misi untuk membantu orang dengan memberikan lapangan pekerjaan, sekaligus memperkenalkan batik, membangun industri kreatif dan mengajak para napi wanita untuk menjadi social entrepreneur," kata dia.