Waspadalah! Gejala-gejala Pikun Sering Muncul Tanpa Kita Sadari
Demensia bukanlah penyakit tapi merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Demensia bukanlah penyakit tapi merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak. Banyak orang menyebutnya dengan istilah pikun.
Penderita demensia biasanya mengalami penyusutan daya ingat, kemampuan berpikir, kesulitan memahami sesuatu, hingga menurunnya kecerdasan mental.
Kondisi umum ini biasa menyerang lansia di atas usia 65 tahun. Tapi, gejala awalnya sudah bisa muncul sejak di usia 30-40 tahun.
Penelitian menunjukkan, kondisi rumit ini ditandai dengan sejumlah gejala, terutama di fase awal.
Namun, seringkali gejala-gejala tersebut tidak mudah dikenali.
Lantas, bagaimana kita bisa tahu apakah orang-orang yang kita cintai menunjukkan tanda-tanda Alzheimer atau bentuk demensia lainnya?
Menurut ahli neuropsikologis, Katherine Rankin, setiap perubahan yang berbeda dari perilaku atau kemampuan biasa seseorang, bisa menjadi perhatian.
Beberapa gejala awal ini bisa menjadi perhatian:
1. Tidak mengenali kebohongan
Menurut Rankin, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang tak lagi bisa mengenali sarkasme atau kebohongan orang lain, diduga menjadi salah satu gejala awal demensia.
Penderita dementia frontotemporal tidak mampu mengenali kebohongan atau sikap sarkastik, sementara penderita demensia lain dan alzheimer, mampu melakukannya.
2. Sering jatuh
Terus menerus tersandung kaki sendiri? Semua orang memang bisa mengalami jatuh, tapi sering jatuh bisa menjadi sinyal awal alzheimer.
Sebuah studi pada 2011 yang dipresentasikan di Alzheimer’s Association International Conference di Paris mengamati scan otak dari 125 orang tua.