Waitress Terbaik Justru Dipecat Setelah Layani Seorang Pria Tua, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
Satu kisah yang diceritakan Good Times berikut menggambarkan dengan jelas arti dari pepatah tersebut.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ani yang saat itu sedang bertugas merasa cemas dengan kehadiran si bapak tua itu.
Ani percaya pria tua itu adalah petani miskin yang sedang jalan-jalan dari desa sebelah.
Ia berpikir pria tua itu datang ke restoran untuk mengemis makanan.
Ani kemudian berjalan ke meja dimana bapak itu duduk.
Pria tua itu kemudian berkata, "Beri saya segelas air, tolong, saya haus."
Tetapi Ani menjawab, "Di sini tidak ada air, hanya ada wine dan minuman yang mahal, jika Anda tidak ingin pesan itu, mohon segera pergi."
Pria tua itu bersikukuh dengan menjawab "Saya sangat haus, tolonglah, saya hanya ingin minum, setelah itu saya akan memesan sesuatu dari menu."
Ani makin jengkel dan berkata lantang, "Anda tidak akan bisa membayar makanan dan minuman di sini, jangan buang-buang waktu Anda dan segeralah pergi."
Pria itu kemudian pergi dan sebelum meninggalkan restoran, ia berkata pada Ani, "Perlakukan orang lain seperti cara Anda ingin diperlakukan."
Keesokan harinya, manager restoran berkata pada staff agar mempersiapkan diri karena mereka akan kedatangan direktur.
Ani pun langsung berdandan terbaik demi mendapat kesan terbaik dari direktur.
Sang direktur pun datang dan disambut oleh semua staff.
Setelah semua duduk, manager berkata pada Ani "direktur ingin berkata sesuatu padamu."
Ani pun langsung terdiam mematung.
Ia sadar bahwa direkturnya tak lain dna tak bukan adalah pria tua yang diperlakukannya dengan kasar kemarin.
Ani ingin meminta maaf tapi sudah terlambat, karena semua kelakuannya sudah terlihat oleh sang direktur.
Direktur pun memecat karyawan terbaik tersebut dan memintanya segera meninggalkan restoran.