Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Cara Menjabat Tangan Bisa Tunjukkan Kepribadian Seseorang

Ada juga saat-saat di mana dua orang sahabat atau karib kerabat bertemu dalam titik ruang dan waktu yang sama.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cara Menjabat Tangan Bisa Tunjukkan Kepribadian Seseorang
intisari
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Berjabat tangan telah menjadi perilaku yang jamak. Jabat tangan bisa dilakukan dalam setiap momen pertemuan antara dua orang atau lebih.

Dalam momen yang sifatnya formal seperti Hari Raya Idul Fitri, misalnya, momen bermaaf-maafan disimbolkan dengan berjabat tangan.

Baca: Apa Penjelasan Medis Soal Mata Kedutan?

Jabat tangan juga dilakukan dalam momen-momen untuk memelihara kekerabatan dan silaturrahmi. Ungkapan “selamat” juga kerap diwujudkan dengan berjabat tangan.

Ada juga saat-saat di mana dua orang sahabat atau karib kerabat bertemu dalam titik ruang dan waktu yang sama.

Mereka saling berpandangan, kemudian mengulurkan tangannya, saling jabat dan berpelukan.

Ada beragam ekspresi dan cara orang berjabat tangan di situ. Sesungguhnya, cara seseorang berjabat tangan, bisa mengungkapkan kepribadiannya.

Berita Rekomendasi

Jika ia melakukannya dengan hangat dan bersemangat, segera tampak bahwa seluruh hatinya ikut mengiringinya.

Seolah-olah ia mau berkata: “Aku bersimpati padamu, kawan. Hari ini aku amat senang karena bertemu denganmu”. Ungkapan perasaan tulus seperti ini, tentu saja membawa pengaruh positif.

Namun nyatanya, kita banyak menemui orang-orang yang tidak mau berurusan dengan perkara jabat tangan ini.

Seringkali penyebabnya karena ketidaktahuan yang bersangkutan akan nilai-nilai yang terkandung dalam berjabat tangan. Macam-macam kejadian lucu atau konyol kadang terjadi waktu berjabat tangan.

Lihat, misalnya, seseorang berbadan kekar dan berotot yang menggenggam sedemikian rupa tangan orang yang diajaknya bersalaman.

Orang yang diajak bersalaman pun meringis kesakitan. Atau orang yang canggung dan ragu-ragu dan maju mundur dalam mengulurkan tangannya.

Atau seorang teman putri kita yang grogi, dan hanya mau menempelkan telapak tangannya setengah detik saja.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas