Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Hari Ini Masuk Rajab, Saatnya Perbanyak Istigfar di Bulan Istimewa Ini

Rajab termasuk bulan Haram atau bulan mulia. Tahun ini 1 Rajab1439 H jatuh pada Senin, 19 Maret 2018.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hari Ini Masuk Rajab, Saatnya Perbanyak Istigfar di Bulan Istimewa Ini
tribun timur/tribun timur/muhammad abdiwan
Ratusan jemaah mengikuti salat malam di mesjid raya Makassar, Rabu (8/7) dini hari. Sejumlah jemaah beritikaf atau menetap di masjid disertai dengan menyibukkan diri dengan ibadah seperti memperbanyak membaca Al-Quran, berzikir, doa dan istigfar pada sepuluh malam terakhir Ramadhan mengharapkan datangnya malam Lailatul Qadar. tribun timur/muhammad abdiwan 

TRIBUNNEWS.COM - Rajab termasuk bulan Haram atau bulan mulia. Tahun ini 1 Rajab1439 H jatuh pada Senin, 19 Maret 2018.

Apa yang bisa umat Muslim lakukan untuk mengisi keistimewaan bulan ini?

Banyak ulama menganjurkan umat muslim memperbanyak beristigfar.

Para ulama menyusun untaian istigfar yang disebut Istigfar Rajab.
Allah SWT berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya :
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah : 36)

Di antara dua belas bulan tersebut terdapat bulan-bulan istimewa menurut Allah yang disebut sebagai bulan-bulan haram. Bulan istimewa tersebut berjumlah empat, dan nama-namanya telah dijelaskan di dalam sabda Nabi berikut:

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

BERITA TERKAIT

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)
Dilansir riyadulquran, 24 Agustus 2015, bulan haram yang dijelaskan Nabi Muhammad adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Apa maksud dari haramnya bulan-bulan ini? Para alim ulama menjelaskan dalam kitab-kitab mereka tentang sebab yang menjadikan empat bulan ini lain dari yang lain.

Kata haram disini mungkin lebih tepat jika disebut mulia, suci, atau terhormat sebagaimana kata haram yang dinisbatkan kepada sutu masjid termulia yaitu Masjidil Haram.

Baca: Doa Rasulullah SAW Saat Memasuki Bulan Rajab

Masjidil Haram adalah masjid yang sangat mulia yang didalamnya ada Ka’bah al Musyarrafah. Ibadah-ibadah di dalamnya adalah ibadah khusus yang tidak bisa dilakukan di tempat lain seperti Tawaf, Sa’i, menyentuh Hajar Aswad, Rukun Yamani, berdoa di Multazam dan seterusnya.

Shalat di dalam Masjidil Haram lebih baik dan utama dari 100.000 shalat di tempat lain. Inilah kemuliaan besar dari Masjidil Maram tersebut.

Sebagaimana mulianya Masjidil Haram, bulan haram yang empat ini juga sangat mulia. Kemuliaan bulan ini adalah lebih terjaganya bulan ini dari kemaksiatan dan meningkatnya kembali amal-amal shalih kaum muslimin.

Kemaksiatan yang dilakukan di dalamnya dosanya lebih besar, dan sebaliknya amal kebaikan yang dilakukan di dalamnya lebih besar pahalanya.

Seorang muslim maka selayaknya ketika masuk bulan haram hendaknya lebih ekstra berhati-hati dalam tindak kemaksiatan.

Maka demikianlah Allah berfirman dalam ayat di atas yang artinya: “…maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” Maksudnya adalah jangan sampai kita berbuat maksiat sehingga kita mendapatkan dosa yang berlipat di bulan ini.”

Kemaksiatan yang dilakukan di bulan ini dosanya lebih besar daripada kemaksiatan di bulan lain. Misalnya berbohong di bulan Dzulqa’dah dosanya lebih besar dari berbohong di bulan Syawal. Namun sebaliknya, jika seseorang melakukan kebaikan misalnya membaca Al Quran, maka pahalanya lebih besar daripada di waktu yang lain.

Ibnu ’Abbas mengatakan, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Tidak ada amalan khusus di bulan-bulan haram ini namun amal shalih yang biasanya dilakukan hendaknya benar-benar diagendakan lebih baik atau banyak lagi di bulan haram ini.

Contoh amal yang bisa digiatkan di bulan haram ini antara lain:

1. Salat Fardhu.

Massa aksi 299 melakukan Salat Jumat di depan Gedung DPR/MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (29/9/2017). Aksi 299 tersebut menuntut tolak Perppu Ormas dan menolak kebangkitan PKI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Usahakan shalat fardhu berjamaah terus di masjid. Jika sebelumnya sudah terjaga dengan baik, maka usahakan bisa berada di shaf pertama. Jika sudah terbiasa di shaf pertama, maka usahakan bisa mendapatkan takbiratul ihram dari imam. Demikian semakin meningkat dan meningkat.

2. Salat Sunnah.
Usahakan menjaga shalat tahajud dengan witirnya di malam hari. Jika sudah terjaga, rutinkan shalat sunnah rawatib baik qobliyah maupun ba’diyahnya. Jika sudah terjaga, maka tambahi dengan shalat dhuha. Demikian seeterusnya.

3. Bacaan Alquran.

Mak Otoh mengajar mengaji sejumlah anak di rumahnya di Kampung Damping Sari, RT 2/3, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017). TRIBUN JABAR/FIRMAN WIJAKSANA
Mak Otoh mengajar mengaji sejumlah anak di rumahnya di Kampung Damping Sari, RT 2/3, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (15/6/2017). TRIBUN JABAR/FIRMAN WIJAKSANA (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

Al Quran adalah sarana mendulang pahala yang mudah. Perbanyaklah membaca Al Quran di bulan haram ini melebihi bacaan Al Quran di bulan sebelumnya. Ingat hadits, bahwa kedudukan kita di surga adalah di ayat terakhir yang kita baca. Semakin banyak ayat yang kita baca, semikin tinggi kedudukan kita di surga dan semakin jauh kita dari jurang api neraka.

4. Sadaqah.

AJAK PEMUDA BERZAKAT - Petugas Zakatku memberi penjelasan terkait zakat, infaq, sodakoh, dan wakaf (ziswaf) kepada dua anak muda pada peluncuran program Ramadan bertajuk
AJAK PEMUDA BERZAKAT - Petugas Zakatku memberi penjelasan terkait zakat, infaq, sodakoh, dan wakaf (ziswaf) kepada dua anak muda pada peluncuran program Ramadan bertajuk "Gerakan Generasi Muda Ber-ziswaf", di halaman Mesjid Nurul Fata'a KNPI Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (9/6/2017). Program pertama yang yang dikelola Zakatku Bakti Persada pada Ramadan ini membidik segmen anak muda yang sudah berpenghasilan agar mau berempati dan menyalurkan zakatnya. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Selain amalan yang berkaitan hubungan kita dengan Allah, ada amalan yang berkaitan dengan hubungan kita kepada sesama.

Dan justru jika mau menghitung dengan seksama, malah amalan yang berhubungan dengan sesama itu mendominasi ajaran Islam kita.

Keseharian kita jika diperhatikan sangat banyak berinteraksi dengan sesama. Maka peluang beramal shalih yang berkaitan dengan hablun minannas (hubungan dengan sesama) lebih banyak. Sadaqah adalah amal shalih yang hendaknya bisa ditingkatkan di bulan haram ini.

Tambahi kuantitasnya dan kualitasnya. Sadaqah hendaknya menjadi budaya kita sebagai bekal akhirat . Ingatlah penyesalan orang fasik di akhiratnya, yaitu mereka minta dikembalikan ke dunia supaya bisa bersadaqah. Mereka melihat betapa agung pahala sadaqah.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh.” [al-Munâfiqûn/63:10]
(banjarmasinpost.co.id/restudia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas