Jawhara Syari Rilis Koleksi Busana Terbaru Edisi Terbatas Bertema 'Vintage'
Istimewanya, koleksi yang dihadirkan pada peragaan busana tersebut bersifat 'limited', sangat terbatas.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Label busana Jawhara Syari menggelar fashion show dari koleksi terbaru mereka yang bertemakan 'Vintage' di The Hermitage, Menteng, Jakarta, Jumat (23/3/2018) malam.
CEO sekaligus desainer Jawhara Syari, Cynthia Mahendra mengatakan, pada fashion show tunggal yang ke-3 ini menampilakan sebanyak 11 koleksi.
Istimewanya, koleksi yang dihadirkan pada peragaan busana tersebut bersifat 'limited', sangat terbatas.
"Kami launching dan tidak restock. Banyak reseler yang mengoleksi pakaian ini karena tidak akan restock lagi. Untuk fashion show temanya vintage. Alasannya vintage simbol dari elegan dan kecantikan. Jadi saya ingin kecantikan wanita zaman dulu saya angkat untuk show kali ini, agar nilai elegan tetap terasa walaupun masuk ke 2018," ujar Cynthia.
Cynthia menambahkan, status 'limited edition' pada koleksinya kali ini juga lantaran Jawhara Syari memproduksi motif sendiri.
Costumer yang membeli akan merasa istimewa karena memang senang pada pola vintage.
"Tema bunga dan kerjaan zaman dulu dengan cutingan yang simpel, karena syari tidak bisa gunakan cutting yang berat. Agar pengguna tidak kegerahan dan nyaman menggunakan syari. Warnanya saya dominan gold, menghindar warna pastel karena saya ambil tema kerajaan zaman dulu," kata dia.
Adapun Ukie Jaya Mahendra, Founder Jawhara Syari Indonesia menjelaskan, hal yang membuat koleksi mereka berstatus limited juga karena setiap lembaru baju dibuat handmade. Kain putih dicetak, lalu dipola, jahit, dan sulam.
"Kita cetak kain dan desain sendiri. Kita desain semua yang berhubungan dengan printingan, supaya baju yang kita keluarkan eksklusif punya jawahara syari. Bahasa gampangnya, satu baju untuk satu printingan. Memang prosesnya detail jadi enggak bisa banyak gitu sehingga jadi limited. Printingnya cakupannya hanya 50 warna, di pabrik itu cuman 12 warna. Sehingga pabrik enggak bisa ngikutin printing diigital kita," kata Ukie.
"Bahkan saat desain printing sudah terbentuk pola dasar jahitan. Kita sempat kecewa, setiap launcing produk ditiru sama pasar yah. Kalau menjiplak, produk ini saat kita buat model baju di print di komputer sudah di desain sesuai pola tersebut," tambah Cynthia.
Sebagai label premium, harga busana Jawahara Syari berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta.
Terdapat hampir 200 reseller di seluruh Indonesia. Ada pula reseller di luar negeri seperti di Hongkong, Taiwan, Jepang, dan lain-lain.