Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Apakah Anak Anda Bahagia? Ini Tolak Ukur Kebahagiaan Mereka Menurut Kak Seto

Mungkin banyak orang yang berpikir, anak sudah bahagia apabila segala fasilitas dipenuhi. Namun, bukan itu penentu kebahagiaan anak.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Apakah Anak Anda Bahagia? Ini Tolak Ukur Kebahagiaan Mereka Menurut Kak Seto
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Anak-anak yang hidup di Belanda adalah yang paling bahagia di dunia. Itu berdasarkan data yang dirilis UNICEF pada 2013.

Ukuran kebahagiaan tersebut, yakni kesejahteraan ekonomi, kesehatan, akses pendidikan, perilaku, dan situasi lingkungan tempat tinggal.

Seperti apa kriteria anak yang bahagia di masa tumbuh kembangnya?

Mungkin banyak orang yang berpikir, anak sudah bahagia apabila segala fasilitas dipenuhi. Misal memiliki mainan berlimpah. Namun, ternyata bukan itu penentu kebahagiaan anak.

"Tolak ukur anak yang bahagia adalah ketika anak merasa dihargai apa adanya, sesuai dengan apa potensi dan bakatnya serta minat yang dimiliki itulah yang akan membuat anak bahagia sepenuhnya," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi dalam wawancara eksklusif dengan Nakita.id, Minggu (25/3/2018).

Kak Seto, sapaan akrabnya, menilai sangat penting untuk orangtua mendukung sepenuhnya cita-cita anak di masa depan. Tujuannya supaya anak bahagia pada masa tumbuh kembangnya.

"Misalnya anak ingin jadi pemain musik atau pelukis, terus orangtuanya memaksa anaknya jadi dokter tentu akan menyebabkan anak jadi tertekan," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Lalu, apakah anak-anak Indonesia sudah merasa bahagia?

"Menurut saya justru sebagian besar belum bahagia, karena adanya mindset atau paradigma yang keliru dalam cara orangtua mendidik anaknya.

Orangtua menganggap mendidik anak harus dengan cara kekerasan misalnya dengan membentak, atau hukuman fisik dengan dipukul atau dijewer," ujar Kak Seto.

Hal itu membuat tidak ada suasana kerja sama dan komunikasi dua arah yang penuh kasih sayang antara orangtua dan anak, yang ada malah menimbulkan anak menjadi tertekan.

Kak Seto menjelaskan, tekanan dalam diri anak akan menyebabkan anak kabur dari rumah untuk mencari situasi yang tenang.(*)

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas