Kamu Patah Hati? Lari Dari Kenyataan Terus Merokok? Ah, Gak Zamannya! Lakukan Trik Ini Saja
Rokok menjadi satu diantara penyebab tingginya penderita tuberculosis (TBC) di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rokok menjadi satu diantara penyebab tingginya penderita tuberculosis (TBC) di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
Satu diantara penyebabnya adalah banyaknya pemuda yang menjadikan rokok sebagai pelarian untuk mengalihkan perhatiannya.
Moderator pada talkshow dengan tema 'Musik Keren Tanpa Rokok' dalam acara Indonesia Drum dan Perkusi Festival (IDP Fest) 2018 bertanya kepada tiga narasumber yang hadir tentang bagaimana cara agar rokok tidak menjadi pelarian saat patah hati.
"Olahraga dan lakukan banyak kegiatan positif. Para pemuda harus diberi kegiatan positif agar tidak berbaur dengan rokok," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (30/3/2018).
Sedangkan menurut Jaanitra Priyanka Millenix atau biasa disapa JP Millenix, yang harus dilakukan pertama kali adalah move on.
Selanjutnya, ceritakan ke orangtua masalah yang sedang dihadapi.
"Yang pertama pasti move on. Lalu coba cerita ke kedua orangtua yang sedang dihadapi, abis itu cari lagi," ujar JP Millenix.
Advisor Smoke Free Jakarta, Dollaris Suhadi yang akrab disapa Waty juga mengatakan bahwa iklan menjadi satu alasan mengapa tingginya perokok di Jakarta.
Baca: Masih Lihat Iklan Rokok di Jalanan? Silakan Lapor Kesini
Jarang iklan yang menampilkan bahaya dan dampak yang diakibatkan dari merokok.
"Iklan rokok itu mengelabui para remaja. Coba lihat 90 persen iklan rokok menampilkan penguna yang terlihat bahwa merokok itu keren dan macho," ujar Waty.
Ketiga pembicara dalam talkshow tersebut hadir pada serangkaian acara IDP Fest 2018 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Acara yang menampilkan berbagai hal yang berkaitan dengan drum dan perkusi tersebut diselenggarakan sejak tanggal 29 Maret hingga 1 April 2018.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.