Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Perjalanan Vivi Zubedii Jadi Desainer Fashion Muslim, Rancangannya Tembus New York Fashion Week

Nama desainer modest-wear Vivi Zubedi berhasil mencuri perhatian pecinta fashion dunia berkat koleksi Abayanya di New York Fashion Week tahun lalu.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Perjalanan Vivi Zubedii Jadi Desainer Fashion Muslim, Rancangannya Tembus  New York Fashion Week
instagram/Nakita.id
Desainer asal Indonesia, Vivi Zubedi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama desainer modest-wear Vivi Zubedi berhasil mencuri perhatian pecinta fashion dunia berkat koleksi Abayanya di New York Fashion Week pada September 2017 lalu.

Siapa sangka wanita asli Medan ini awalnya adalah seorang akuntan? Vivi menceritakan dirinya adalah lulusan sekolah akutansi di Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ia nekat terjun ke dunia fashion sebagai desainer meski belum menimbah ilmu di bidang tata busana.

"Saya awalnya akuntan. Dulu masuk sekolah akutansi dari beasiswa. Bahkan dulu ditawarkan dari Bank Indonesia jadi dosen. Setelah menikah, suamiku tidak mengizinkan. Akhirnya aku berpikir mau apa, jadilah fashion designer," cerita Vivi saat menjadi pembicara di Hijup Ramadan Festival, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (26/5/2018).

Desainer Vivi Zubedi
Desainer Vivi Zubedi (instagram)

Vivi sempat kursus privat belajar membuat pola busana. Ia memfokuskan diri untuk membuat pola ciri khas dari produknya.

"Ketika ada yang diingini, digenggam cari dulu apa yang mau difokuskan. Kita tidaj bisa fokus di berbagai aspek, kita harus fokus. Saya belajar pola, jadi keunggulan brand di cutting dan coloring," ucapnya.

BERITA REKOMENDASI

Wanita berdarah Arab itu memulai karirnya dari bawah. Ia memelajari segala jenis busana dari yang paling murah dengan kualitas rendah, melihat dari segi bahan, jahitan, motif, dan aksen-aksen pada busana.

Awal mula karirnya ternyata tak semulus itu.

Desainer yang fokus mendedikasikan dirinya membuat abaya itu sempat mengalami kerugian sebab belum menemukan ciri khas produknya.

Vivi Zubendi
Vivi Zubendi (TRIBUNNEWS.COM/Ria Anastasia)

Ia juga mengaku saat itu belum mengerti selera masyarakat. Terlebih, Abaya dianggap sebagai kostum yang tidak ready-to-wear, dan ribet dikenakan saat berpergian.

"Tahun 2011-2012 aku rugi. Dulu jual Abaya katanya orang juga bingung pakai kemana. Tapi aku cari cara strategi baru. Setelah dilihat, ternyata masyarakat Indonesia suka motif etnik dan vintage. Inilah yang ku angkat," ungkapnya.


Perjuangan Vivi pun berbuah hasil. Koleksinya yang bertajuk "Makkah, Madinah, Jannah" dipamerkan di ajang peragaan busana bergengsi, New York Fashion Week, disandangkan dengan karya desainer dunia lainnya.

Tidak hanya di Indonesia, koleksi Abaya dari brand Vivi Zubedi pun diminati masyarakat dari Inggris, Afrika Selatan, Jerman Dubai, dan Qatar.

"Saya pikir semua yang saya capai saat ini adalah atas izin Allah. Setiap apapun yang kita lakukan semua Lillahitaala. Saya lakulan apapun, Allah yang tentukan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas