Anak Cengeng dan Penakut, Bisa Jadi karena Pola Asuh Orangtuanya
Satu di antara aspek yang bisa menjadi tanda keberhasilan pengasuhan orangtua ialah perilaku anak itu sendiri dalam kesehariannya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Perilaku anak di masa depan dipengaruhi bagaimana orangtua mengasuhnya.
Menjadi hal krusial karena perilaku anak berkaitan dengan stimulasi perilaku orangtuanya. Maka, setiap orangtua hendaknya berkaca pada cara mengasuh anaknya.
Sebenarnya apa tolak ukur keberhasilan pengasuhan ini?
Satu di antara aspek yang bisa menjadi tanda keberhasilan pengasuhan orangtua ialah perilaku anak itu sendiri dalam kesehariannya.
Anda sebagai orangtua, ada beberapa perilaku anak yang menandakan pola asuh orangtua yang masih keliru. Mari berkaca bersama, inilah beberapa perilaku anak yang dimaksud.
1. Sering menangis dan mudah tersinggung
Setiap anak tentu pernah menangis, namun coba Anda perhatikan frekuensi dan intensitasnya.
Jika anak Anda terus-menerus menangis meminta perhatian dan mengganggu Anda dengan sengaja, bisa jadi menjadi salah satu tanda dari pola asuh yang kurang tepat.
Ada kemungkinan Anda kurang memberikan perhatian dan kasih sayang yang ditunjukkan dengan fisik dan verbal. Untuk mengatasinya, Anda sebaiknya lebih sering memeluk dan mengutarakan secara langsung kasih sayang padanya.
2. Terlalu sering berbohong
Jika Anda menemukan anak Anda sering berbohong kepada Anda, bahkan tentang hal-hal kecil, kemungkinan besar Anda telah bereaksi berlebihan terhadap kesalahannya sebelumnya.
Hal ini menjadi kebiasaan yang fatal sehingga Anda sebaiknya perlu berkaca mengenai respon terhadap perilakunya.
Cobalah untuk tidak bereaksi hebat saat dirinya melakukan kesalahan, sampaikan dengan cara yang baik bahwa kesalahan wajar terjadi namun menjadi kewajiban setiap orang untuk memperbaikinya.
3. Self esteem rendah
Jika Anda merasa bahwa si kecil tidak cukup percaya diri dan memiliki harga diri yang rendah, itu mungkin karena Anda memberikan nasihat lebih dari kata-kata yang memotivasi.
Di usia muda, anak-anak membutuhkan motivasi dari orangtua mereka dan dapat merasa putus asa jika itu tidak terjadi. Jadi sebaiknya memberikan nasihat dan motivasi harus berjalan beriringan dengan intensitas yang sama.
4. Sering ketakutan
Ketakutan berlebih pada anak tidak muncul dengan sendirinya. Seringnya hal ini terjadi karena Anda terlalu bereaksi ketika anak menghadapi rintangan. Memang, sudah menjadi naluri setiap ibu untuk melindungi.
Namun sesekali cobalah untuk membiarkan si kecil bertanggung jawab dan melewati rintangan tanpa bantuan dari orang lain.
5. Merasa iri hati
Apakah Anda berpikir bahwa anak-anak Anda sering merasa sangat cemburu? Jika ya, hal ini biasanya terjadi karena orangtua terus-menerus membandingkan anak dengan anak lain.
Percayalah, setiap anak itu unik dengan kelebihan serta kekurangannya. Anda sebaiknya tidak membandingkannya dengan keberhasilan anak lain.
Walau masih kecil, anak memiliki perasaan yang sensitif. Bahkan perilaku pengasuhan seperti ini akan diingat olehnya yang secara tak langsung bisa menjadi perilaku bahkan kepribadian iri hati hingga besar nanti.
6. Tidak bisa bangkit dengan dirinya sendiri
Bila Anda merasa si kecil sangat ketergantungan dan tidak bisa bangkit sendiri, mungkin memang ada perilaku pengasuhan yang kurang tepat.
Kondisi ini bisa terjadi khususnya bila Anda pernah menegur, memarahi, atau perilaku lain anak didepan orang lain, termasuk saudara kandung dan temannya.
Jadi, bila Anda melihat ada perilakunya yang salah, sebaiknya bicarakan baik-baik dan disiplinkan dengan empat mata.(*)