Muda, cantik, dan kreatif. Tiga kata itu sepertinya pas menggambarkan penulis yang jago menggambar ini.

Marchella FP memiliki harapan dan keinginan untuk kembali meramaikan toko buku. Nampaknya, mimpinya sudah terwujud. Buku terbarunya yang berjudul ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini’ atau yang populer disebut NKCTHI sukses diburu oleh penikmat literasi.

Sebelum NKCTHI, wanita yang akrab disapa Chechel ini telah mendulang kesuksesan lewat buku ‘Generasi 90an’ yang ia tulis.

Nggak ada formula khusus yang Marchella ciptakan untuk membuat bukunya laris manis di pasaran.

Keberhasilan yang kini ia raih tentulah tidak instan. Chechel sempat ‘keluar masuk’ penerbit untuk meluncurkan bukunya. Ia sempat ditolak mentah-mentah oleh beberapa penerbit ternama.

Mulanya, wanita kelahiran 1990 ini menulis dan menggambar buku hanya untuk menyenangkan diri sendiri. Tak lupa untuk menuangkan passion-nya juga. Hingga pada akhirnya Chechel memutuskan untuk cuti dari pekerjaan dan fokus untuk membuat karya.

“Tapi proses cari mood yang tepat untuk menggarap NKCTHI ini sungguh sangat sulit,” cerita alumni Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara ini.

Chechel sadar di era digital ini, jejak digital lama-kelamaan akan tertimbun. Sedangkan, jejak literasi selalu ada dan tetap tersimpan. Hal itu juga menjadi alasannya untuk menciptakan NKCTHI berupa buku.

Diusung dengan teks berbahasa Indonesia, Marchella mengakui bahwa ia ingin terus membudayakan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.

“Lewat NKCTHI, saya ingin menunjukkan kalau Bahasa Indonesia itu keren dan sudah sepatutnya kita banggakan,” jelasnya.

Kata-kata dalam buku NKCTHI memang sederhana dan tidak dibunga-bungakan. Kata demi katanya terasa ‘mengena’ dihati para pembacanya. Ada permainan rima yang membuat rangkaian kata menjadi indah.

Chechel mengungkapkan, di hari-hari terakhir menulis membuatnya menjadi sangat emosional. Ditambah lagi banyak curhatan mendadak yang masuk ke direct message akun instagram @nkcthi menjelang terbitnya.

Meski begitu, lewat rangkaian kalimat yang Chechel tuangkan dalam akun ‘curhatan’ tersebut, banyak pembaca yang merasa terobati dan menemukan solusi bagi permasalahannya walaupun ia tak pernah mengemban pendidikan psikologi sebelumnya.

Dengan begitu, ia menyadari banyak hal positif yang juga berdampak pada dirinya selama mengemas buku yang berkonsep mental health ini.

“Ada beberapa kutipan dalam buku NKCTHI yang berpengaruh untuk saya. Intinya, manusia kadang terlalu keras kepada dengan jawaban ‘tidak’. Padahal, saat Tuhan bilang ‘tidak’, saat itu juga Tuhan memberikan yang terbaik pada kita lewat cara yang lain,” ungkapnya.

Dibalik itu semua, NKCTHI membuatnya terus mensyukuri apa yang ia miliki. Keluarga yang selalu ada untuknya, para sahabat yang terus mendukung serta para pengikut akun @nkcthi yang juga menginspirasi.

“Orangtua adalah sosok pertama yang berharap pada anaknya. Beruntungnya, saya bisa bertahan dan memberi harapan pada mereka. Dan dari itu semua saya sangat mensyukurinya. Sekarang, saya ingin memberikan berkah yang saya dapat ke orang-orang yang menyayangi saya. Khususnya orangtua,” tutur Marchella.

Meski sudah sesukses sekarang, kedua orang tua Chechel terus berpesan agar ia tetap menjadi pribadi yang rendah hati, terus ingat Tuhan, dan jangan lupa untuk terus memberi manfaat bagi orang sekitar.