Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kena Peluru Pistol Mainan Nerf, Bocah 9 Tahun Kehilangan Satu Matanya

Seorang bocah 9 tahun harus kehilangan satu matanya setelah terkan peluru pistol mainan Nerf.

Penulis: Aji Bramastra
zoom-in Kena Peluru Pistol Mainan Nerf, Bocah 9 Tahun Kehilangan Satu Matanya
motheroftheyearagain.files.wordpress.com
Ilustrasi pistol mainan Nerf. 

TRIBUNNEWS.COM - Punya anak yang gemar bermain dengan pistol mainan Nerf ?

Pistol mainan ini sangat populer, tapi awas, jangan remehkan bahayanya.

Seorang bocah sembilan tahun asal Swansea, Wales, bernama Taylor-Jay Ravicini, harus kehilangan satu matanya setelah terkena peluru dari pistol mainan ini.

Dilansir The Daily Mail 17 Desember 2018, Taylor-Jay Ravicini, sebelumnya sudah mengalami cedera di matanya pada usia 3 tahun.

Saat itu, matanya terkena anak panah mainan.

Taylor Jay, kehilangan satu matanya setelah terkena peluru pistol mainan Nerf.
Taylor Jay, kehilangan satu matanya setelah terkena peluru pistol mainan Nerf. (wales news service via dailymail.co.uk)

Akibat insiden ini, mata Taylor-Jay Ravicini terluka parah hingga ia buta sebelah.

Malang, enam tahun setelahnya, atau saat ia berusia 9 tahun, Taylor-Jay Ravicini kembali mengalami kecelakaan di mata yang sama.

Berita Rekomendasi

Mata kirinya itu terkena peluru pistol mainan Nerf.

"Saat itu aku sedang bermain pistol Nerf dengan kawan-kawanku,"

"Pelurunya lalu kena mataku, hingga mengeluarkan darah dan membuat cedera parah di mataku," cerita Taylor-Jay.

Peluru mainan Nerf memang terbuat dari bahan sejenis spons yang empuk dan lembut, tapi nyatanya hantaman peluru ini membuat mata Taylor-Jay kembali terluka parah.

Taylor-Jay dibawa ke rumah sakit, dan para dokter memutuskan untuk mengambil mata Taylor-Jay, karena bila tidak, bocah itu terancam kehilangan penglihatan mata kanannya juga.

Kasus yang dialami Taylor-Jay ini diketahui setelah ibu Taylor-Jay, Stacey (35), mengunggahnya di situs penggalangan dana.

Ia bermaksud mengumpulkan dana sekitar Rp 45 juta untuk biaya operasi pemasangan bola mata palsu.

Stacey mengatakan, ia tak tahan mendengar anaknya sering dibully oleh teman-teman sepermainannya dengan julukan 'Popeye', karena hanya punya satu mata.

"Di sekolah teman-temannya selalu memelototinya, dan memanggilnya 'Popeye'. Itu sangat menyakitkan," ujar Stacey.

"Saya berharap masyarakat mengerti bagaimana dia sangat memerlukan bola mata tiruan itu," ujar Stacey. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas