Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kurang Tidur Bisa Sebabkan Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya

Kurang tidur ternyata bisa menyebabkan penyakit jantung. Bagaimana penjelasannya?

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kurang Tidur Bisa Sebabkan Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya
Essensialshealth
Ilustrasi kurang tidur. 

Penelitian telah secara konsisten menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam daripada tujuh hingga delapan jam dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami aterosklerosis sebanyak 27 persen.

Aterosklerosis adalah kondisi medis di mana plak menumpuk di dalam arteri.

Jika dibiarkan secara terus menerus, penumpukan plak ini akan secara serius membatasi aliran darah dan menyebabkan serangan jantung.

Salah satu penelitian terbaru dalam hal ini menjelaskan bagaimana tidur malam yang baik dapat membantu menjaga arteri tetap lentur, sehingga menjaga sirkulasi dengan baik.

Sebuah studi baru dari University of Colorado Boulder menemukan bahwa kurang tidur memengaruhi sirkulasi darah dengan menciptakan penumpukan timbunan lemak di arteri (atau atherogenesis), yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke atau serangan jantung.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Experimental Physiology ini menunjukkan sebuah mekanisme biologis potensial yang menjelaskan mengapa hal ini terjadi.

Temuan ini menghubungkan peristiwa sulit tidur dengan perubahan kadar RNA mikro (miRNA) dalam darah, yang merupakan molekul nonkode yang membantu mengatur ekspresi protein.

Berita Rekomendasi

"Studi ini menunjukkan mekanisme potensial baru dengan menunjukkan bahwa tidur mempengaruhi kesehatan jantung dan fisiologi secara keseluruhan," kata penulis senior, Prof. Christopher DeSouza, dikutip dari Medical Daily.

Studi ini menemukan bahwa peserta yang tidur kurang dari tujuh jam semalam memiliki tingkat darah dari tiga miRNA (miR-125A, miR-126, dan miR-146a) 40 persen hingga 60 persen lebih rendah daripada peserta lain yang tidur selama tujuh atau delapan jam.

Jika sirkulasi ketiga miRNA tidak cukup, maka akan menyebabkan sejumlah gangguan pembuluh darah, seperti peradangan, stroke, hingga serangan jantung.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa sel-sel endotel, yang terdiri dari lapisan pembuluh darah, pada pria dewasa yang tidur kurang dari enam jam setiap malam tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya, pembuluh darah mereka tidak dapat melebar dan berkontraksi dengan baik untuk memungkinkan darah mengalir secara efisien ke berbagai organ dan bagian tubuh.

"Inilah mengapa tujuh atau delapan jam sehari adalah durasi ideal seseorang untuk tidur," ucap DeSouza.

(Tribunnews.com/Citra Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas