JFFF Bersama Cita Tenun Indonesia Gelar Pencarian Bakat Baru Desainer Mode Indonesia
Program Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF), khususnya dalam rangkaian Fashion Festival tidak hanya menampilkan desainer terkemuka
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF), khususnya dalam rangkaian Fashion Festival tidak hanya menampilkan desainer terkemuka, tapi juga mencoba untuk mencari bakat-bakat baru, agar kemajuan industri fashion dalam negeri terus terjaga.
Bakat baru ini nantinya diharapkan mampu menjalankan bisnis fashion sambil tidak melupakan akar budaya negaranya, melalui beragam kain nusantara.
Cita-cita mulia ini diwujudkan melalui kerjasama JFFF bersama Cita Tenun Indonesia (CTI) yang giat melakukan pembinaan terhadap pengrajin tentun melalui acara Next Young Promising Designer (NYPD).
Dengan tema “Embracing Hand Woven The Indonesian Heritage”, NYPD yang tahun ini menginjak penyelenggaraan yang ke-6, kembali mendapatkan sambutan hangat dari para calon desainer mode yang kebanyakan berasal dari mahasiswa sekolah mode.
Para peserta diminta membuat konsep busana ready to wear menggunakan kain tenun khas Indonesia.
Konsep ini kemudian diterjemahkan kedalam enam sketsa desain beserta dengan penjelasannya. Desain ini harus memenuhi komposisi 70% kain tenun dan 30% pelengkap lainnya.
Dari hasil seleksi para dewan juri yang terdiri dari Nina Nikicio (Fashion Designer), Chossy Latu (Fashion Designer), Ria Lirungan (Editor In Chief Harper’s Bazaar Indonesia), Dhanny Dahlan (Perwakilan Cita Tenun Indonesia), dan Denden Sulaksana (Fashion Committee JFFF), telah terpilih 10 orang finalis, yaitu:
1. Andy A. Raitama, tema “Found”
2. Astrid Jenifer, tema “Sui Generis”
3. Bianca Larasati, tema “OCEAN’s HARMONY”
4. Ghassani Sabrina, tema “Bemo Kupang”
5. Honok Alvared Hutagalung, tema “Sundanese Tribe”
6. Rizky Julpra Yengky, tema “SYMBOLISM OF MAJAPAHIT”
7. Monica Gea Prameswari, tema “AKHSANSH”