Diduga Menipu, Azura Mangunhardjono Tak Hanya Diburu Sosialita Hong Kong,Para Mantan Pun Mengejarnya
Azura didakwa mencuri lebih dari setengah juta dolar AS dari hasil memperdaya orang-orang kaya, pemilik apartemen, hingga pembantu.
Editor: Anita K Wardhani
Seorang wanita Indonesia bernama Azura Luna Mangunhardjono (bukan nama asli) dicari banyak sosialita hingga pebisnis karena sejumlah dugaan penipuan.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita Indonesia bernama Azura Luna Mangunhardjono (diduga bukan nama asli) dicari banyak sosialita hingga pebisnis karena sejumlah dugaan penipuan. Ia pun diburu para mantan karena dugaan yang sama.
Azura didakwa mencuri lebih dari setengah juta dolar AS dari hasil memperdaya orang-orang kaya, pemilik apartemen, hingga pembantu.
Aksinya ini dijalankan di Hong Kong, Prancis, Amerika Serikat, dan Italia.
Azura juga diburu mantan teman, mantan suami hingga mantan kekasih yang menginginkan uang mereka kembali.
Seperti dikutip dari Next Shark, Azura dikenal di lingkup sosialita alias kalangan elit di Hong Kong, dan mengaku sebagai seorang dermawan kaya.
Namun siapa sangka saat ini ia diburu dengan berbagai tuduhan penipuan hingga ratusan ribu dolar Amerika atau puluhan milyar rupiah.
Media tersebut bahkan menyebut Azura sebagai salah satu penipu paling terampil di Hong Kong.
Baca: Sosialita Indonesia Diburu karena Diduga Lakukan Penipuan, KJRI Hong Kong Temukan Fakta Ini
Baca: WNI Ditahan, Lalu Dideportasi dari Hong Kong Gara-gara Menulis Soal Demonstrasi
Dikejar Mantan Kekasih karena Menipu
Seorang mantan kekasihnya mengatakan bahwa Azura memperkenalkan dirinya sebagai seorang putri bangsawan Indonesia.
Azura mengaku menerima uang bulanan hingga $ 150.000 (Rp 2,103 milyar) dan berkeliling dunia dengan jet pribadinya.
Jason, mantan kekasihnya mengungkapkan bagaimana pertama kali dia bertemu Azura.
“Kami bertukar nomor telepon, saya terbang ke Beijing, Seoul, Tokyo, dan selama seminggu, kami saling berkirim pesan. Dia genit, mengirim foto dan berkata saya harus datang menemuinya di Hong Kong, dan saya berpikir, 'Wow, saya belum pernah bertemu orang seperti ini.' Jadi saya mengubah penerbangan pulang saya dan kembali ke Hong Kong, " kata pria 46- tahun ini kepada South China Morning Post
Jason, yang berprofesi sebagai pakar teknologi dari New York menceritakan pertemuan mereka pada tanggal 15 Oktober 2017 yang merupakan awal jebakan Azura.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.