Berbagi Inspirasi Bersama Para Pembicara di Hari Kedua Indonesia Millennial Summit 2020
Meskipun hujan sempat mengguyur kota Jakarta di pagi hari, antusiasme peserta untuk mengikuti rangkaian acara Indonesia Millennial Summit 2020 di ha
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun hujan sempat mengguyur kota Jakarta di pagi hari, antusiasme peserta untuk mengikuti rangkaian acara Indonesia Millennial Summit 2020 di hari kedua, 18 Januari 2020, tetap tinggi. Deretan pembicara di hari kedua yang tidak kalah menarik dan inspiratif juga menambah antusiasme para peserta.
Panggung pertama, ”Visionary Leaders”, menghadirkan beberapa pembicara ternama seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pengusaha dan politikus Sandiaga Uno, President Director Unilever Indonesia Hemant Bakshi, dan masih banyak lagi. Salah satu sesi yang paling menarik minat peserta adalah “Giving Voice to the Voiceless through Storytelling” yang diisi oleh jurnalis dan Pendiri Narasi TV Najwa Shihab dan CEO Visinema Pictures Angga Dwimas Sasongko mengungkap hubungan antara memberi suara untuk yang “tak didengar” dengan pekerjaan mereka.
Dalam diskusi ini, Najwa, khususnya, menyebutkan, “Anak muda harus ada di barisan paling depan. Mengerjakan profesi kita dengan baik bisa berdampak positif pula bagi Indonesia. Menjadi pembawa acara Mata Najwa yang tayang 1.5 jam tiap Rabu malam di prime-time adalah suatu kehormatan. Di situlah saya juga belajar mengenai tanggung jawab profesi karena 30 detik di layar kaca saja sudah memengaruhi jutaan orang Indonesia, apalagi 1.5 jam. Hal tersebut saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk menyampaikan fakta berdasar data.”
Di panggung “Talent Trifecta” kita kedatangan banyak pembicara, seperti Brand Manager Ismaya Live Sarah Deshita, Pendiri Onic E-Sport Rob Clinton Kardinal, Horror Content Creator Filo Sebastian, dan lainnya. Pada sesi tentang “Youth Empowerment through Sports”, Pemenang Medali Emas Jetski Asian Games 2018 Aqsa Aswar, Pemenang Jetski World Champion 2019 Aero Aswar, Pemenang Medali Emas Taekwondo Asian Games 2018 Defia Rosmaniar, dan ITCR Rising Star Class Champion 2019 Avila Bahar berbagi tentang perjalanan mereka sebagai atlet muda.
“Ketahui kemampuan kamu, bidang apa yang paling kamu kuasai. Jika sudah memahami kemampuan diri, latih diri dengan disiplin dan berkomitmenlah untuk melakukan yang terbaik. Bergabung dengan pelatihan yang ada di sekitar kamu. Kalau memang mumpuni, dipilih menjadi delegasi ke tingkat kepala cabang, provinsi, lalu nasional bukanlah hal yang tak mungkin,” jelas Defia. “Finish what you’ve started,” Aero menambahkan.
Sementara itu di panggung “Hijrah” hari ini menghadirkan banyak tokoh mulai dari Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Founder Kosmetik ZAM Tania Ray Mina, dan Badan Pelaksana BPKH A Iskandar Zulkarnain adalah beberapa dari pembicara yang hadir. Di sesi “The Miracle of Hijrah: Ups and Downs Towards the Greatness”, Selebriti Arie Untung & Fenita Arie serta influencer Aby Respati menjelaskan alasan mereka berhijrah.
“Harus ada 'laporan' yang kita bawa ketika dipanggil Allah nanti. Dalam rangka mempersiapkan ‘laporan’ itulah, saya memutuskan berhijrah. Sekarang, kalau ada yang terkena bencana, kami jadi lebih proaktif: kapan akan membantu, dalam bentuk apa一dulu, kita hanya akan merencanakan mau dugem di mana,” terang Arie.
Istrinya kemudian menambahkan, “Ikhlas saja dan tetap berbuat baik pada sesama, siapapun itu. Buktikan bahwa stereotip garis keras yang ada pada orang-orang berhijrah itu tidak benar. Hijrah itu berarti perpindahan, melewati perjalanan. Dalam perjalanan itu, tidaklah bijaksana bila saya judge orang hanya dengan parameter yang saya miliki.”
Dengan banyaknya pembicara yang diundang, kita berharap agar Indonesia Millennial Summit 2020 dapat mejadi wadah penyampaian gagasan demi Indonesia yang maju.
Di panggung “Future is Female” persembahan Popbela.com, Indonesia Millennial Summit 2020 mengundang pengusaha dan edukator Merry Riana Pengusaha dan Edukator, Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra, COO Martha Tilaar Wulan Tilaar, dan masih banyak lagi perempuan inspiratif lainnya. Salah satu pembicara paling menarik di panggung ini adalah Karin Novilda, seorang content creator milenial yang berbagi ide tentang konten yang smart dalam sesi “Beyond Pink: Time to Build Smart Content for Women”.
“Saya sudah bertekad untuk menyajikan konten yang cerdas dan itulah mengapa saya menciptakan Kelana Karin. Suatu waktu, saya pernah pergi ke Aceh, sebuah daerah istimewa yang memiliki otonomi, tentunya. Dengan penyampaian yang ringan, ya, seperti konten travelling biasa, saya juga mengungkap tentang sistem hukum cambuk yang masih berlaku di sana dan keefektifannya,” ungkapnya. Konten yang bagus, baginya, adalah tentang penyampaian gagasan dengan cara yang tepat.
Di panggung “Talent Trifecta” kita kedatangan banyak pembicara, seperti Brand Manager Ismaya Live Sarah Deshita, Pendiri Onic E-Sport Rob Clinton Kardinal, Horror Content Creator Filo Sebastian, dan lainnya. Pada sesi tentang “Youth Empowerment through Sports”, Pemenang Medali Emas Jetski Asian Games 2018 Aqsa Aswar, Pemenang Jetski World Champion 2019 Aero Aswar, Pemenang Medali Emas Taekwondo Asian Games 2018 Defia Rosmaniar, dan ITCR Rising Star Class Champion 2019 Avila Bahar berbagi tentang perjalanan mereka sebagai atlet muda. “Ketahui kemampuan kamu, bidang apa yang paling kamu kuasai. Jika sudah memahami kemampuan diri, latih diri dengan disiplin dan berkomitmenlah untuk melakukan yang terbaik. Bergabung dengan pelatihan yang ada di sekitar kamu. Kalau memang mumpuni, dipilih menjadi delegasi ke tingkat kepala cabang, provinsi, lalu nasional bukanlah hal yang tak mungkin,” jelas Defia. “Finish what you’ve started,” Aero menambahkan.
Sementara itu di panggung “Hijrah” hari ini menghadirkan banyak tokoh mulai dari Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Founder Kosmetik ZAM Tania Ray Mina, dan Badan Pelaksana BPKH A Iskandar Zulkarnain adalah beberapa dari pembicara yang hadir. Di sesi “The Miracle of Hijrah: Ups and Downs Towards the Greatness”, Selebriti Arie Untung & Fenita Arie serta influencer Aby Respati menjelaskan alasan mereka berhijrah.
“Harus ada 'laporan' yang kita bawa ketika dipanggil Allah nanti. Dalam rangka mempersiapkan ‘laporan’ itulah, saya memutuskan berhijrah. Sekarang, kalau ada yang terkena bencana, kami jadi lebih proaktif: kapan akan membantu, dalam bentuk apa一dulu, kita hanya akan merencanakan mau dugem di mana,” terang Arie.
Istrinya kemudian menambahkan, “Ikhlas saja dan tetap berbuat baik pada sesama, siapapun itu. Buktikan bahwa stereotip garis keras yang ada pada orang-orang berhijrah itu tidak benar. Hijrah itu berarti perpindahan, melewati perjalanan. Dalam perjalanan itu, tidaklah bijaksana bila saya judge orang hanya dengan parameter yang saya miliki.”
Dengan banyaknya pembicara yang diundang, kita berharap agar Indonesia Millennial Summit 2020 dapat mejadi wadah penyampaian gagasan demi Indonesia yang maju. (dda)