Tips Memilih Wedding Organizer yang Aman dan Terpecaya, Gunakan 4 Pertimbangan Hindari WO Bodong
Akhir-akhir ini publik diramaikan cerita pilu pengantin yang ditipu oleh wedding organixer (WO) di Jakarta. Berikut tips memilih WO untuk pernikahan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini publik diramaikan cerita pilu pengantin yang ditipu oleh wedding organixer (WO) di Jakarta.
Di hari bahagia, WO beserta katering tidak hadir.
Alhasil, tamu undangan tidak menyantap hidangan di pesta pernikahan tersebut.
Momen membahagiakan pun justru menjadi memilukan.
Lantas bagaimana memilih WO yang aman dan terpercaya?
Wedding consultan asal Yogyakarta, Yunnarsih 'Patron' mengungkapkan empat hal yang harus diperhatikan dalam memilih WO.
"Jadi ada beberapa poin agar klien tidak tertipu," ungkap perempuan yang biasa dipanggil Yunna kepada Tribunnews melalui sambungan telepon, Kamis (6/2/2020).
1. Pilih WO yang Legal
Yunna menyebut sebelum menyelenggarakan pernikahan, harus dapat memilih WO yang benar-benar riil keberadaannya.
"Pilihlah WO yang sudah ada legal, ada data-data perusahaan, berdiri sejak kapan, dan lain sebagainya," ungkap Yunna.
Menurut Yunna, calon pengantin harus mengetahui sepak terjang dari WO yang akan dipilih untuk menyelenggarakan pernikahan.
"Pilih brand WO yang ada di grade atas dengan trackrecord baik," ungkapnya.
Menurut Yunna, tiap kota atau wilayah biasanya ada brand WO yang telah terkenal.
"Harus dicek track recordnya, even-even yang pernah dibuat oleh brand tersebut," ujar Yunna.
Baca: Cerita Hektiknya Bubah Alfian Poles Wajah Isyana Sarasvati untuk Resepsi
2. Pilih WO yang Terdaftar dalam Perhimpunan
Langkah kedua menurut Yunna adalah dengan memilih WO yang terdaftar dalam sebuah perhimpunan.
"Pilih WO yang sudah masuk organisasi resmi atau perhimpunan, seperti Hastana Indonesia," ujarnya.
Untuk diketahui, Hastana merupakan Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan Indonesia yang berpusat di Jakarta.
"Hastana mencakup WO-WO di Indonesia," ujarnya.
Menurut Yunna, WO yang sudah terdaftar di Hastana, sudah pasti aman dan terpercaya.
"Karena untuk menjadi anggota Hastana, harus melewati penjaringan. Ada SOP yang harus dilewati termasuk legalnya WO tersebut," ungkapnya.
Selain Hastana, Yunna menyebut ada berbagai macam himpunan WO yang berada di sebuah kota atau wilayah.
Baca: Para Tamu Takut Virus Corona, Pengantin Ini Terpaksa Gelar Pesta Pernikahanya Lewat Video Streaming
3. Jangan Tergiur Paket Tak Masuk Akal
Yunna menyebut pasangan pengantin jangan mudah tergiur oleh promo.
"Jangan tergiur promo murah yang tak masuk akal, pasti itu ngapusi (bohong)," ungkapnya.
Calon pengantin harus mampu untuk merinci estimasi biaya yang dibutuhkan di setiap aspeknya.
"Misal untuk 500 orang harga Rp 50 juta masih dapet honey moon dan sebagainya di-breakdown aja masuk akal apa tidak," ungkapnya.
Jika didapati estimasi biaya yang tidak masuk akal, Yunna menyarankan untuk jangan mudah memercayai.
"Kalau kita tergiur murah, pasti dari spek ada yang dikurangi, atau dikasih yang jelek sehingga di luar ekspektasi," ujarnya.
4. Jangan Pilih WO yang Hanya Virtual
Tips keempat untuk memilih WO menurut Yunna adalah harus memilih WO yang benar-benar ada secara riil.
"Datang ke WO itu penting," ungkap Yunna.
Calon pengantin harus mengusahakan untuk melihat secara langsung wujud fisik dari WO tersebut.
"Pilih WO yang terpercaya, yang ada kantor, karyawan yang nyata, bukan virtual office," ujar Yunna.
Persiapan Matang
Selain empat tips tersebut, Yunna juga menyebut persiapan pernikahan harus dilakukan secara matang.
Biasanya, acara pernikahan sudah dipersiapkan setahun sebelumnya.
"Rata-rata persiapan pernikahan dilakukan setahun sebelumnya, terutama untuk booking gedung terlebih dahulu," ungkap Yunna.
Setelah memilih dan memesan gedung, calon pengantin yang menggunakan WO untuk pernikahan idealnya mendatangi WO pada enam sampai delapan bulan sebelum pelaksanaan pernikahan.
"Untuk administrasi KUA biasanya H-3 bulan masih cukup," ungkap Yunna.
Cerita WO Tak Bertanggung Jawab
Diketahui, Twitter bernama @elsyanaPS mengunggah cerita pilu WO yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Dari unggahannya, ia mengaku cerita itu datang dari temannya yang menggelar resepsi pernikahan.
Ternyata, saat datang memenuhi undangan resepsi itu, ia menangkap sebuah keanehan.
Pasalnya tidak seperti biasa, resepsi pernikahan milik temannya itu tampak sepi.
Baca: Cerita Korban Wedding Organizer Bodong: Gemetar Lihat Tersangka, Sudah Menaruh Curiga Sejak Awal
Ia mengaku tidak melihat lalu lalang petugas catering yang sedang menyiapkan makanan.
Hingga akhirnya, sang pembawa acara mengumumkan kabar memilukan.
Sebabnya adalah katering dari vendor pernikahan temannya itu tidak datang.
Sontak sang pemilik akun @elsyanaPS pun ikut geram atas penipuan vendor pernikahan yang dialami temannya.
Pemilik Vendor Ditahan Polisi
Polres Metro Depok menahan pemilik WO bodong Pandamanda, Anwar Said (32).
Anwar dijerat Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan dengan ancaman kurungan penjara diatas lima tahun.
Bisnis yang dijalankan Anwar mulai bermasalah pada tahun 2018. Sementara itu, Anwar merintis usahanya itu sejak tahun 2014.
Saat pemeriksaan, Anwar menggunakan metode tambal sulam dalam menjalankan roda bisnisnya.
Metode tambal sulam yang dimaksud adalah menjalankan acara pernikahan korbannya menggunakan uang pernikahan korbannya yang lain.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Inza Maliana)