Perempuan Masih Alami Diskriminasi Terkait Hak Kesehatan Reproduksi dan Perannya dalam Masyarakat
Pembangunan peradaban suatu negara yang maju, tentunya harus didukung pula dengan keberadaan keluarga
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
![Perempuan Masih Alami Diskriminasi Terkait Hak Kesehatan Reproduksi dan Perannya dalam Masyarakat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/acara-peringatan-hari-perempuan-sedunia-bertajuk-perempuan-indonesia.jpg)
Menariknya, para perempuan yang datang dalam acara ini juga bisa berfoto menggunakan kata-kata positif di Breakthrough Wall yang disediakan selama berlangsungnya acara tersebut.
Acara ini diperkirakan dihadiri oleh lebih dari 1.000 perempuan yang turut berpartisipasi memeriahkan acara.
Ade menambahkan bahwa setiap tahunnya, pihaknya berhasil membantu 8,5 juta pasangan dalam proses perencanaan keluarga, serta mencegah 5.000 kematian bayi dan 1.100 kematian ibu di Indonesia.
Perlu diketahui, sebagai sosok yang akan dan telah melahirkan generasi penerus bangsa, permasalahan kesehatan reproduksi turut menimbulkan kekhawatiran bagi mereka.
Berbagai survei dan laporan pun menunjukkan sejumlah masalah yang dialami kaum perempuan terkait kesehatan.
Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2017, menunjukkan bahwa dari 4,8 juta kelahiran di Indonesia setiap tahunnya, hanya 52 % bayi di bawah umur 6 bulan yang menerima ASI Eksklusif.
Hal ini dipicu satu diantaranya oleh faktor stres yang dialami para ibu dan tidak adanya dukungan sosial untuk mereka.
Data dari survei yang sama juga menunjukkan bahwa 7 % dari perempuan berusia muda yang memiliki umur antara 15-19 tahun telah menjadi ibu.
5 % diantaranya sudah melahirkan, sedangkan 2 % lainnya sedang mengandung anak pertama.
Kemudian berdasar pada data yang dimiliki Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2016 menyatakan 300 ibu meninggal setiap minggunya karena hal yang berkaitan dengan kehamilan maupun pada saat mereka melahirkan.
Sementara data dari laporan HIV triwulan II tahun 2019 Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa saat ini ibu rumah tangga masih menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi HIV.
Mirisnya, di antara mereka, rata-rata baru tersadar terkait status HIV-nya pada saat sudah terkena AIDS dan mayoritas dari perempuan tersebut tertular penyakit ini dari suami mereka.
Selanjutnya menurut laporan SDKI 2017,
terdapat 11 % perempuan Indonesia yang belum terpenuhi kebutuhannya dalam memperoleh kontrasepsi.
Hal ini karena mereka kesulitan mendapatkan akses terhadap alat tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.