Warga Turki Buru Parfum Selama Wabah Corona, Benarkah Seampuh Hand Sanitizer?
Jika di Indonesia masker dan cairan pembersih tangan langsung habis di pasaran selama wabah corona, lain lagi di Turki. Parfum lah yang diburu,
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Jika di Indonesia masker dan cairan pembersih tangan langsung habis di pasaran selama wabah corona, lain lagi di Turki. Parfum lah yang diburu, mengapa?
Merebaknya virus corona membuat tiap orang berjaga-jaga akan penyebarannya.
Setelah diumumkan virus corona sudah masuk Indonesia, Hand Sanitizer dan masker pun seolah menjadi barang langka.
Hal itu dikarenakan masyarakat percaya 2 benda tersebut memiliki peran penting dalam mencegah penularan virus corona.
Namun, berbeda dengan hal yang dipercayai oleh masyarakat Turki.
Pasalnya banyak warga Turki yang memercayai bahwa parfum ampuh menangkal virus corona.
Akibatnya masyarakat Turki berbondong-bondong memborongnya hingga membuat penjualanannya meningkat.
Bahkan di beberapa toko dan apotek diberi pengumuman bahwa parfum habis terjual.
Mengutip dari kompas.com, media setempat melaporkan bahwa asosiasi di bagian barat laut kota Izmit mendonasikan parfum dan roti gratis untuk orang lanjut usia.
Tak hanya sebuah asosiasi, Presiden Recep Tayyip Erdogan pun menyatakan bahwa akan diadakan donasi berupa masker dan parfum untuk orang berusia lebih dari 65 tahun.
Tingginya minat parfum di Turki membuat salah salah seorang pembuat parfum tradisional, Eyup Sabri Tuncer menerima hingga pilihan ribu pesanan.
Tak hanya toko fisik, penjualanan pun dilakukam melalui pesanan daring.
"Agar pengiriman tetap 'sehat' pada para pelanggan, kami untuk sementara menangguhkan pesanan online," ujar petugas toko bernama Atilla Ariman pada AFP yang dikutip melalui kompas.com.
Bahkan Menteri Kesehatan Fahrettin Koca menyatakan bahwa cairan parfum dapat menjadi alternatif untuk membersihkan tangan dari virus.