Niat Salat Tahajud Dilengkapi Bacaan Dzikir dan Doa, Waktu, Jumlah Rakaat, serta Keutamaannya
Berikut niat Salat Tahajud dilengkapi dengan dzikir dan doa, waktu, jumlah rakaat, serta keutamaannya paling umum dilakukan pada sepertiga malam
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Minimal atau paling sedikit jumlah rakaat dalam salat Tahajud yakni dua rakaat.
Sementara itu, tidak ada batasan untuk jumlah terbanyaknya.
Jumlah maksimal salat Tahajud disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelaksananya.
Melakukan salat Tahajud harus menjadikan salat terakhirnya salat witir (salat ganjil).
Baca: Bacaan Niat Puasa Syaban dan 5 Amalan Sunnah yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW
Baca: Niat Puasa Senin Kamis, Beserta Manfaat untuk Kesehatan: Bisa Turunkan Berat Badan
Waktu Salat Tahajud
Dikutip dari rumaysho.com, salat Tahajud boleh dikerjakan di awal, pertengahan atau akhir malam.
Waktu tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik, pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengatakan:
مَا كُنَّا نَشَاءُ أَنْ نَرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ مُصَلِّيًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ وَلَا نَشَاءُ أَنْ نَرَاهُ نَائِمًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ
“Tidaklah kami bangun agar ingin melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari mengerjakan salat kecuali pasti kami melihatnya.
Dan tidaklah kami bangun melihat beliau dalam keadaan tidur kecuali pasti kami melihatnya pula.”
Ibnu Hajar menjelaskan,
إِنَّ صَلَاته وَنَوْمه كَانَ يَخْتَلِف بِاللَّيْلِ وَلَا يُرَتِّب وَقْتًا مُعَيَّنًا بَلْ بِحَسَبِ مَا تَيَسَّرَ لَهُ الْقِيَام
“Sesungguhnya waktu salat malam dan tidur yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbeda-beda setiap malamnya. Beliau tidak menetapkan waktu tertentu untuk shalat.
Namun beliau mengerjakannya sesuai keadaan yang mudah bagi beliau.”